SuaraBali.id - Kepala SD Negeri 22 Dauh Puri Ni Wayan Anik Purnama Dewi berterima kasih kepada Pemkot Denpasar yang telah menutup TPSS Lumintang.
Menurutnya, para siswa yang sekolahnya tapat di depan TPPS tersebut cukup terganggu dengan bau sampah dari TPSS Lumintang.
Bahkan saat upacara siswa harus menghirup bau sampah dari TPPS tersebut.
"Saat upacara bendera dan berkegiatan di luar kelas, kami sangat terganggu dengan bau sampah. Tetapi karena keadaan, kami terpaksa harus berdamai dengan kondisi ini. Selain juga dari sisi pandangan yang kurang elok untuk dilihat," ucapnya.
Baca Juga:Akhiri Petualangan Bersama Bali United, Muhammad Ridho Minta Maaf Tak Beri Gelar Juara
Seorang siswa kelas 6A yang lokasi kelasnya di gedung atas dan paling dekat dengan TPSS, mengaku sampai harus belajar menggunakan masker karena bau sampah yang sangat menyengat.
Demikian juga para orang tua siswa mengeluhkan hal serupa, karena setiap pagi saat mengantar anak sekolah dihadapkan pada bau sampah, selain macet karena antrean dari mobil pengangkut sampah yang membawa sampah ke TPSS Lumintang.
"Kami sebelumnya juga sudah bersurat pada Pemkot Denpasar, kami berterima kasih akhirnya TPSS Lumintang ditutup," ujar Anik.
Seperti diketahui, Tempat Pembuangan Sampah Sementara (TPSS) Lumintang mulai 1 Juni 2024 resmi ditutup oleh Pemerintah Kota (Pemkot) Denpasar, yang kemudian akan dimanfaatkan untuk perluasan Skatepark Lumintang.
Menurut Kepala Dinas Lingkungan Hidup dan Kebersihan (DLHK) Kota Denpasar Ida Bagus Putra Wirabawa penutupan TPSS tersebut sudah disosialisasikan pada masyarakat desa/kelurahan yang selama ini membuang sampah ke sana.
Baca Juga:Toleransi Tinggi, Sejumlah Warga Bali Ikut Mengarak Rumah Untuk Prosesi Orang Tionghoa
Sebelum penutupan TPSS Lumintang, Pemkot Denpasar sejak 1 Mei 2024 juga telah menutup TPSS di Jalan Gunung Agung Denpasar yang akan dimanfaatkan untuk pembangunan gedung puskesmas. (ANTARA)