Keluarga Masih Mencari Hari Baik Untuk Pelebon Ida Cokorda Pemecutan XI

Menantu pertama Ida Tjokorda, Ida Bagus Wesnawa (47) mengatakan sejak Oktober 2021, didiagnosis mengalami sakit.

Eviera Paramita Sandi
Rabu, 22 Desember 2021 | 12:31 WIB
Keluarga Masih Mencari Hari Baik Untuk Pelebon Ida Cokorda Pemecutan XI
Suasana rumah duka di Puri Pemecutan, Denpasar, Bali, Rabu (22/12/2021). [Foto : Suara.com / Imam Rosidin]

SuaraBali.id - Ida Cokorda Pemecutan XI atau Cok Pemecutan yang merupakan Pangelingsir Puri Pemecutan, Denpasar, Bali meninggal dunia pada usia 76 pada Rabu (22/12/2021) pukul 05.00 Wita. Pria yang juga dikenal sebagai politikus Partai Golkar ini mempunyai riwayat penyakit jantung.

Saat ini keluarga besar masih merapatkan kapan waktu dan hari yang baik untuk pelebon atau ngaben jenazah. Hari ini semua keluarga besar akan berkumpul membahasnya.

"Dicarikan hari baik menunggu keputusan keluarga besar dan menunggu kapan upakara atau pelebon," kata dia.

Menantu pertama Ida Tjokorda, Ida Bagus Wesnawa (47) mengatakan sejak Oktober 2021, didiagnosis mengalami sakit. Setalah dicek medis ternyata ada keluhan komplikasi jantung, asam urat, dan kadar gula.

Baca Juga:Ini Saran FBB Terkait Open Border Pariwisata Bali

"Akhirnya di sana dilakukan perawatan selama satu bulan di RSUP Sanglah," katanya di rumah duka, Rabu (22/12/2021).

Setelah itu, pertengahan November 2021 dirawat di rumah dengan bantuan dari tim medis RS Sanglah. Kemudian kondisinya sempat membaik.

"Dirawat dengan diagnosis dan pengawasan. Gejala sempat membaik dan bisa bercerita dengan keluarga," katanya.

Hingga akhirnya pada pagi tadi kondisinya menurun dan dinyatakan meninggal dunia. "Tadi pagi ada gangguan jantung dan berpulang," kata dia

Ia menambahkan, almarhum dikenal sebagai sosok seorang pemimpin. Ia selalu berbesan kepada keluarganya untuk bijak dan melihat kebenaran dalam memimpin.

Baca Juga:Sosok Cok Pemecutan Dikenal Sebagai Raja Denpasar yang Menjunjung Persatuan Antar Umat

"Beliau meninggalkan kepada handau taulan, banyak sekali aspek kepemimpinan. Bagiamana kepemimpinan dan melihat kebijakan dan kebenaran. Ini selalu ia pesnakan," kata dia.

Almarhum meninggalkan seorang istri AA Ayu Suryaningsih (70) dan empat orang anak yakni AA Sagung Ratna, AA Ngurah Damar Negara, AA Mas Indah Sari, dan AA Ngurah Khertagama.

Semasa hidup, almarhum aktif di Partai Golkar. Kemudian pernah menjadi Ketua DPRD Badung, DPRD Provinsi, dan MPR RI dari Fraksi ABRI.

Kontributor : Imam Rosidin

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini

Tampilkan lebih banyak