Sosok Cok Pemecutan Dikenal Sebagai Raja Denpasar yang Menjunjung Persatuan Antar Umat

Sosoknya juga tak bisa dipisahkan dari unsur magis. Kiblatnya dalam dunia spiritual sangat diketahui oleh sejumlah penekun spiritual.

Eviera Paramita Sandi
Rabu, 22 Desember 2021 | 08:36 WIB
Sosok Cok Pemecutan Dikenal Sebagai Raja Denpasar yang Menjunjung Persatuan Antar Umat
Ida Cokorda Pemecutan XI, AA. Ngurah Manik Parasara semasa hidup. [Foto : Istimewa/beritabali.com]

SuaraBali.id - Ida Cokorda Pemecutan XI yaitu AA. Ngurah Manik Parasara meninggal dunia pada Rabu (22/12/2021) pukul 06.00 WITA. Hal ini pun membuat duka bagi keluarga besar Puri Pemecutan, warga Denpasar dan warga Bali pada umumnya.

Semasa hidup, sosok almarhum dikenal sangat aktif dalam berbagai kegiatan adat dan agama. Mengemban sosok sebagai Tedung Jagat Denpasar, wacana-wacana almarhum selalu sarat akan persatuan antar umat dan antar warga Bali dengan pendatang.

Hal itu membuat Raja Denpasar ini menjadi tokoh yang dipandang, untuk urusan pemersatu umat. Kendati demikian, sang raja tak seketika jumawa.

Cok Pemecutan selalu menjelaskan bahwa saat ini negara Indonesia kini berbentuk republik. Bukan lagi kerajaan.

Dalam berbagai isu politik, sosok humoris juga kerap mengusulkan jalan tengah melalui media. Pada isu-isu konflik, almarhum tak segan bersikap tegas, kendatipun melibatkan keluarga puri.

Sosoknya juga tak bisa dipisahkan dari unsur magis. Kiblatnya dalam dunia spiritual sangat diketahui oleh sejumlah penekun spiritual, khususnya di Denpasar.

Almarhum juga gemar mengoleksi barang antik serta bertuah. Penampilannya yang hampir selalu mengenakan pakaian adat juga menjadi ciri khasnya.

Meninggal Karena Komplikasi Penyakit

Di berbagai media sosial, kabar duka ini tersebar dan dibenarkan oleh menantu pertama almarhum, Ida Bagus Wesnawa atau akrab dipanggil Gus Wes. Cok Pemecutan diketahui meninggal karena sakit.

"Beliau komplikasi, jantung, diabetes dan asam urat. Baru terdeteksi sejak Oktober lalu," katanya saat dikonfirmasi beritabali.com – jaringan Suara.com secara daring.

Adapun saat sakit nya terdeteksi, kata Gus Wes, Cokorda mengeluh dirinya 'inguh' atau kurang nyaman, bahkan sempat merasa linglung.

Mengetahui hal itu, keluarga pun merujuk Cok Pemecutan ke Rumah Sakit Umum Pusat (RSUP) Sanglah. Setelah menjalani perawatan intensif selama satu bulan, perawatan sekanjutnya dilakukan di rumah.  

Selama menjalani perawatan di rumah, kondisi kesehatan Cokorda Pemecutan berangsur membaik. Namun tak disangka, kesehatan Cokorda melemah pada Selasa pagi, kemudian meninggal dunia.

"Soal pelebon, kami masih runding dengan keluarga mencari hari baik," ujarnya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini

Tampilkan lebih banyak