MinyaKita NTB Diduga Kurang Takaran: Polisi Bergerak

Polda NTB selidiki dugaan pengurangan takaran MinyaKita. Sampel diambil, koordinasi dengan Satgas Pangan dan Mabes Polri dilakukan. Isu pengoplosan juga didalami. Konsumen dirugikan.

Eviera Paramita Sandi
Jum'at, 14 Maret 2025 | 10:40 WIB
MinyaKita NTB Diduga Kurang Takaran: Polisi Bergerak
Ilustrasi Minyakita [SuaraSulsel.id/Lorensia Clara]

"Kalau ada, kami akan lakukan uji laboratorium terlebih dahulu," ujarnya.

Endriadi mengatakan kasus yang muncul dalam skala nasional ini, Polda NTB turut melakukan pengawasan lapangan agar ketersediaan minyak goreng yang menjadi bagian dari kebutuhan pokok masyarakat tetap terjaga.

Tak Sesuai Takaran

Sebelumnya, Dinas Perdagangan Kota Mataram melalui Bidang Metrologi melakukan pengecekan volume minyak goreng merek Minyakita di pasar tradisional Kebon Roek. Dari hasil pemeriksaan yang dilakukan produk Minyakita versi isi ulang atau pouch yang dijual tidak sesuai dengan ukuran yang tertera.

Baca Juga:Kecelakaan di Mataram Selama Ramadan Tinggi, Korban Meninggal Rata-rata Anak Muda

Kepala Bidang Metrologi pada Dinas Perdagangan Kota Mataram I Nengah Dharma Putra mengatakan pengurangan volume ini bukan dilakukan oleh pedagang melakukan perusahaannya.

Karena produk Minyakita ini tidak hanya diproduksi oleh satu perusahaan saja.

"Ini dari perusahaannya dan perusahaannya di luar kan," katanya Selasa (11/3/2025).

Ia mengatakan, ada volume ambang batas yang bisa ditoleransi. Pasalnya dalam kemasan Minyakita sudah tertera volumenya 1 liter. Hanya saja pada saat diukur, kurang dari jumlah yang tertera.

Misalnya, Minyakita yang diproduksi oleh CV. Wukir Panca tertulis seberat 1 liter. Namun saat diukur volumenya yaitu 820 ml. Tidak itu saja, Dinas Pedagangan memeriksa dua minyak kita lagi yang diproduksi oleh perusahaan yang berbeda.

Baca Juga:Akui di Provinsi Pas-pasan, Gubernur NTB Rela Tak Ganti Mobil Dinas Mewah

"Ada batas ambang toleransi 15 ml. Kalau aturannya begitu dan kalau 5 ml itu bisa lah. Kan itu beberapa tetes," katanya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini