Peluang Hujan di NTB Kembali Tinggi, BMKG Ingatkan Warga Adanya Potensi Bencana

BMKG memprediksi curah hujan tinggi di NTB hingga 20 Maret 2025. Waspada potensi bencana hidrometeorologi.

Eviera Paramita Sandi
Selasa, 11 Maret 2025 | 11:21 WIB
Peluang Hujan di NTB Kembali Tinggi, BMKG Ingatkan Warga Adanya Potensi Bencana
Peta kondisi cuaca di wilayah NTB (ANTARA/ Humas BMKG NTB)

SuaraBali.id - Peluang curah hujan kembali tinggi di kawasan Nusa Tenggara Barat, sehingga warga diharapkan tetap waspada terhadap potensi bencana hidrometeorologi.

Menurut Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) mengatakan pada Dasarian II Maret 2025 (11-20 Maret) terdapat peluang curah hujan 50 milimeter/dasarian 90 persen yang terjadi di hampir seluruh wilayah NTB.

"Peluang curah hujan 100 milimeter/dasarian sebesar 50-90 persen terjadi di sebagian besar Pulau Lombok dan Sumbawa, kecuali Pulau Lombok bagian selatan dan Pulau Sumbawa bagian timur," kata Prakirawan BMKG NTB Bastian Andarino, Selasa (11/3/2025).

Selain itu terdapat peluang curah hujan 150 milimeter/dasarian terjadi di Lombok bagian utara dan wilayah Tambora.

Baca Juga:Bulan Puasa Ramadan, MBG di Mataram Tetap Diberikan Jam 12 Siang Tapi Dengan Menu Ini

"Dengan peluang 60-80 persen," katanya.

Berdasarkan monitoring, analisis, dan prediksi curah hujan dasarian, terdapat indikasi curah hujan tinggi dengan level waspada di Kabupaten Bima (Kecamatan Tambora), Kabupaten Dompu (Kecamatan Pekat), Kabupaten Lombok Tengah (Kecamatan Kopang), Kabupaten Lombok Timur ( Kecamatan Sambelia, Sembalun, Wanasaba), Kabupaten Lombok Utara (Bayan, Kayangan).

"Saat ini beberapa wilayah NTB masih dalam periode puncak musim hujan," katanya.

Ia menyebut bahwa masih ada potensi hujan yang cukup signifikan pada 10 hari mendatang, sehingga masyarakat diimbau agar berhati–hati ketika di luar rumah serta diharapkan tidak membuang sampah pada saluran air dan membersihkan drainase untuk mengantisipasi terjadinya luapan air saat hujan terjadi.

"Masyarakat juga perlu mewaspadai adanya potensi terjadi hujan dan angin kencang yang dapat terjadi secara tiba–tiba, khususnya pada periode peralihan musim seperti sekarang ini," katanya.

Baca Juga:Dua Kelompok Pemuda NTB Saling Tantang di Medsos Hingga Video Aksinya Viral

Hasil monitoring Indeks IOD dan ENSO terakhir menunjukkan Indeks IOD berada pada kategori Netral dengan indeks 0.075, fase Netral IOD diprediksi bertahan hingga pertengahan tahun 2025.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini