SuaraBali.id - Sebanyak dua sekolah dasar (SD) di kota Mataram Nusa Tenggara Barat terpaksa meliburkan siswa karena sekolah tergenang banjir.
Menurut Kepala Dinas Pendidikan Kota Mataram Yusuf, Selasa (10/12/2024) dua sekolah yang meliburkan siswa akibat banjir tersebut adalah SDN 3 dan SDN 26 Ampenan dengan ketinggian sekitar 30 sentimeter.
"Kondisi air di SDN 3 Ampenan sudah masuk ke ruang kelas, sedangkan SDN 26 Ampenan air tergenang di halaman namun siswa diliburkan untuk menghindari hal-hal yang tidak diinginkan," katanya, Selasa (10/12/2024).
Guna penanganan sementara, para guru pun berusaha menguras air dari ruang kelas.
Baca Juga:Viral! Penampakan Air Terjun Dadakan di Gunung Agung, Menarik Namun Berisiko
Adapun berdasarkan laporan, jumlah sekolah yang tergenang sebanyak empat sekolah namun dua sekolah salah satunya SMPN 19 Mataram tidak diliburkan karena kondisi masih memungkinkan untuk pelaksanaan ujian semester ganjil.
Menurutnya, banjir yang melanda sekolah tersebut menghambat kegiatan ujian siswa yang sudah dimulai sejak Senin (9/12-2024) dan berlangsung sampai Sabtu (14/12-2024).
Tapi karena kondisi tidak memungkinkan, untuk mengantisipasi dampak lebih luas terhadap anak-anak, siswa harus diliburkan sebab ini merupakan bencana yang tidak bisa diprediksi.
"Kalau besok air sudah surut, kami minta anak-anak kembali sekolah agar kegiatan ujian tidak tertunda terlalu lama," katanya.
Banjir yang terjadi di dua kelas SD itu terjadi akibat hujan deras selama beberapa hari terakhir secara merata dari pagi hingga malam. Diperparah lagi karena lokasi sekolah berada di kawasan hilir, sehingga kapasitas sungai dan saluran tidak bisa menampung debit air dari hulu.
Baca Juga:KPU Bali Siap Digugat Terkait 5 Catatan Pilkada Bali 2024
"Akibatnya terjadi luapan air sungai dan saluran ke lingkungan sekolah. Kondisi itu baru terjadi tahun ini, dan tahun-tahun sebelumnya tidak pernah," katanya.
- 1
- 2