SuaraBali.id - Air terjun dadakan yang muncul di Gunung Agung, Kabupaten Karangasem, Bali viral di media sosial. Hal ini karena tingginya volume air akibat hujan lebat.
Menurut Balai Besar Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BBMKG) Wilayah III Denpasar debut air yang besar ini membuat aliran air di gunung tersebut seperti air terjun.
“Derasnya debit air di atas (gunung) sehingga dari jauh terlibat seperti air terjun,” kata Koordinator Analisa dan Prakiraan Stasiun Klimatologi Bali BBMKG Wilayah III Made Dwi Wiratmaja dihubungi di Denpasar, Bali, Senin (9/12/2024).
Menurutnya memasuki awal Desember 2024, terjadi hujan dengan intensitas lebat-sangat lebat di beberapa titik pos pengamatan hujan di Rendang, Karangasem.
Baca Juga:Meski Dipulangkan Sebagai Tahanan, Australia Berhak Memberi Pengampunan Kepada Napi Bali Nine
Di Pos Hujan Besakih misalnya, lanjut dia, tercatat curah hujan di atas 50 milimeter per hari dengan kategori hujan lebat pada 1-3 Desember 2024, dan pada 6 Desember 2024 tercatat curah hujan lebih dari 100 milimeter per hari atau kategori sangat lebat.
Sedangkan di Pos Pengamatan Hujan Pempatan di Rendang, Karangasem pada 6 Desember 2024 tercatat curah hujan lebih dari 150 milimeter per hari yang memiliki kategori ekstrem
Begitu juga di Pos Pengamatan Hujan di Singaraja tercatat hujan ekstrem mencapai lebih dari 150 milimeter per hari pada 1 dan 4 Desember 2024.
Terkait air terjun yang muncul dadakan itu, menurutnya muncul karena tanah sudah jenuh menampung air dengan akumulasi air hujan dalam sepekan terakhir.
“Sehingga air hujan yang turun menjadi aliran permukaan atau runoff menuju jalur sungai di sekitar Gunung Agung,” imbuhnya.
Baca Juga:Yusril Ungkap Prabowo Minta Upayakan Pemindahan Lima Napi Bali Nine Sebelum Natal
Pendakian Banyak Batal
- 1
- 2