Prosesi Semana Santa Larantuka, Peziarah Padati Lokasi Hingga Dini Hari

Bahkan hingga pukul 04.45 WITA, para peziarah masih mengantre dan terlihat memadati dua kapela tersebut.

Eviera Paramita Sandi
Jum'at, 29 Maret 2024 | 13:04 WIB
Prosesi Semana Santa Larantuka, Peziarah Padati Lokasi Hingga Dini Hari
Peziarah masih mengantre di Kapela Tuan Ma dalam momentum prosesi Semana Santa, Larantuka, Flores Timur, NTT, Jumat (29/3/2024) pagi. (ANTARA/Fransiska Mariana Nuka)

SuaraBali.id - Peziarah memadati lokasi prosesi Semana Santa di Larantuka, Kabupaten Flores Timur, Nusa Tenggara Timur (NTT), hingga Jumat (29/3/2024) dini hari.

"Diberikan kesempatan bagi umat untuk membawa keluh kesah dan ujud niat rasa syukur kepada Tuhan untuk satu tahun yang telah diberikan," kata Raja Larantuka Don DVG di Larantuka.

Adapun salah satu prosesinya yaitu devosi cium Tuan Ma atau patung Bunda Maria telah dimulai pada Kamis (28/3) pukul 11.00 WITA sejak pintu Kapela Tuan Ma dibuka oleh Raja Don DVG.

Para peziarah pun menjalankan devosi itu begitu pintu kapela terbuka hingga pukul 17.00 WITA.

Baca Juga:Pria Setengah Baya di Larantuka Cabuli 5 Bocah SD, 4 Diantaranya Bersamaan

Devosi sempat terhenti karena misa Kamis Putih, namun dilanjutkan lagi pada pukul 21.30 WITA setelah misa.

Bahkan hingga pukul 04.45 WITA, para peziarah masih mengantre dan terlihat memadati dua kapela tersebut.

Adapun peziarah dari Maumere, Kabupaten Sikka, Tita (32) terlihat ikut mengantre dengan peziarah lain untuk mencium Tuan Ana dan Tuan Ma.

Ia datang bersama tiga saudarinya sejak pukul 11.00 WITA untuk mengikuti tradisi itu. Ia mengaku baru pertama kali mengikuti Semana Santa karena tertarik dengan cerita-cerita yang ia dengar tentang prosesi itu.

Ia pun memberanikan diri mengikuti prosesi dengan membawa ujud dan intensi khusus.

Baca Juga:Wisatawan Asal Flores Hilang di Pantai Petitenget, Sejak Kemarin Sore Belum Ditemukan

"Saat masuk ke sana, saya merinding. Inginnya lama-lama, lalu setelah mencium, saya merasa lega karena ujud yang selama ini terpendam sudah tersampaikan," ucapnya.

Sedangkan peziarah lainnya, Birgita (60) yang datang dari Kabupaten Manggarai juga tertarik untuk mengikuti prosesi Semana Santa 2024.

Prosesi serupa pernah diikutinya pada tahun 2010, namun tetap memiliki kerinduan yang sama untuk hadir lagi di Kota Larantuka.

Birgita pun menjadikan momentum Semana Santa ini sebagai "bale nagi" atau pulang ke kampung halaman karena ia berasal dari Pulau Solor.

"Saya selalu menantikan momentum ini," ucapnya.

Semana Santa adalah sebuah tradisi ritual perayaan selama pekan suci Paskah.

Mencium Tuan Ma dan Tuan Ana merupakan dua hal yang masuk dalam bagian prosesi Semana Santa dan selalu menjadi devosi yang paling diminati oleh peziarah. (ANTARA)

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini