Sejarah Dan Asal Muasal Desa Trunyan yang Punya Tradisi Unik di Bali

Di pulau inilah terdapat desa wisata yang cukup tersohor, apalagi jika bukan Desa Trunyan.

Eviera Paramita Sandi
Sabtu, 29 Juli 2023 | 07:14 WIB
Sejarah Dan Asal Muasal Desa Trunyan yang Punya Tradisi Unik di Bali
Tradisi kubur angin dan kubur tanah. Tradisi pemakaman Desa Trunyan Bali menyimpan keunikan tradisi Bali Kuno. (Indonesia.go.id)

Apabila nantinya ada jenazah baru, maka tempat jenazah orang lain yang lebih dulu diletakkan akan digusur, sehingga jumlahnya tetap 11.

Siapa yang paling awal diletakkan di antara 11 jenazah tersebut, jenazah itulah yang akan dikeluarkan dari pekarangan kuburan. Tulang-tulangnya kemudian diletakkan di sekitar kuburan, begitu pun barang-barang bawaan seperti perabot dan busana pemberian keluarganya.

Di sekitar kuburan berserakan tulang-tulang yang dikeluarkan dari pekarangan pemakaman karena ada jenazah lain yang secara bergiliran menempati.

Selain tulang-tulangnya, ada puluhan tengkorak jenazah yang usianya sudah tua. Tengkorak disusun rapi yang tak jauh dari 11 kuburan tersebut, tepatnya di bawah pohon Taru Menyan.

Baca Juga:Pemain Muda Bali United Masih Perlu Adaptasi Dengan Lingkungan Tim Senior

Jenazah di Desa Trunyan hanya diletakkan dan ditutupi dengan kain putih, walaupun begitu jenazah tidak menimbulkan aroma bau busuk dan tidak dihinggapi oleh serangga seperti lalat, ulat dll.

Hal ini disebabkan oleh keberadaan Taru Menyan (pohon kayu Menyan) yang dapat mengeluarkan bau harum dan mampu menetralisir bau busuk mayat.

Taru Menyan, Taru berarti kayu dan Menyan dapat diartikan harum. pohon kayu Menyan ini hanya tumbuh di daerah ini. Kemudian Taru Menyan lebih dikenal dengan Trunyan yang diyakini sebagai asak usul nama desa tersebut.

Kontributor : Kanita

Baca Juga:Pelatih Dewa United Labeli Pertandingan Kontra Bali United Sebagai Laga Berat

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

Lifestyle

Terkini