Berbagai Olahan Nyale Sebagai Santapan Keluarga, Mulai Dibakar Hingga Jadi Nasi Goreng

Meskipun terlihat seperti hewan yang menjijikan, Nyale memiliki nilai gizi yang tinggi dan bisa dikonsumsi.

Eviera Paramita Sandi
Rabu, 19 Februari 2025 | 12:13 WIB
Berbagai Olahan Nyale Sebagai Santapan Keluarga, Mulai Dibakar Hingga Jadi Nasi Goreng
Nyale atau cacing laut [Suara.com/ Buniamin]

SuaraBali.id - Puncak Bau Nyale Festival adalah hari ini, Rabu (19/2/2025). Bagi masyarakat Lombok Tengah, tradisi menangkap Nyale (Cacing Laut) bukan hanya tradisi tahunan yang erat kaitannya dengan kepercayaan akan pengorbanan Putri Mandalika.

Menangkap Nyale juga digunakan sebagai bahan masakan tradisional di daerah tersebut.

Nyale diolah menjadi berbagai macam hidangan yang lezat dan menjadi favorit bagi sebagian besar warga Lombok.

Meskipun terlihat seperti hewan yang menjijikan, Nyale memiliki nilai gizi yang tinggi dan bisa dikonsumsi.

Baca Juga:Angin Kencang di Lombok Tengah Sebabkan Rumah Rusak Hingga Pohon Tumbang

Beberapa olahan Nyale yang terkenal di sana adalah Nyale bakar, Nyale goreng, dan Nyale santan. Setiap hidangan memiliki rasa yang unik dan tak kalah lezat dari hidangan laut lainnya.

 Nyale Bakar Dan Goreng

Nyale Bakar dan Goreng, merupakan hidangan khas Lombok yang sangat terkenal dan menjadi favorit. Nyale ini langsung diolah setelah ditangkap, dibungkus dalam daun pisang, dan dibakar di atas tungku arang selama kurang lebih 5 jam.

Hidangan ini tidak menggunakan bumbu apapun, karena nyale sudah mempunyai garam laut yang cukup tinggi.

Sedangkan Nyale goreng adalah hidangan yang terbuat dari nyale bakar hasil gorengan. Nyale goreng ini sangat crispy.

Baca Juga:Kapan Nyale Akan Muncul di Lombok Tengah? Ini Perhitungannya

Dari nyale yang sebelumnya berwarna hijau, berubah menjadi warna kehitaman. Hidangan ini biasanya disajikan dengan sambal terasi, bawang goreng, dan disiram dengan air jeruk nipis.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

Lifestyle

Terkini