Umat Hindu Bali Gelar Upacara Piodalan di Pura Mandara Giri Semeru Agung 24 Juni

Cok Ace menyampaikan bahwa kunjungannya dalam rangka silaturahim sekaligus meminta izin kepada Bupati Lumajang.

Pebriansyah Ariefana
Rabu, 26 Mei 2021 | 15:51 WIB
Umat Hindu Bali Gelar Upacara Piodalan di Pura Mandara Giri Semeru Agung 24 Juni
Umat Hindu Bali gelar upacara Piodalan di Pura Mandara Giri Semeru Agung. (Antara)

SuaraBali.id - Umat Hindu Bali gelar upacara Piodalan di Pura Mandara Giri Semeru Agung. Pura Mandara Giri Semeru Agung ada di Kabupaten Lumajang, Jawa Timur, pada 24 Juni 2021 mendatang.

Rencana upacara tersebut disampaikan Wakil Gubernur Bali Tjokorda Oka Artha Ardhana Sukawati saat bertemu Bupati Lumajang Thoriqul Haq dan Wakil Bupati Lumajang Indah Amperawati di Pendapa Arya Wiraraja Kabupaten Lumajang, Selasa kemarin.

"Saya berterima kasih kepada Bupati dan Wakil Bupati Lumajang yang telah menerima dengan baik kedatangan kami," kata Wagub Bali yang biasa disapa Cok Ace.

Dalam kesempatan tersebut, Cok Ace menyampaikan bahwa kunjungannya dalam rangka silaturahim sekaligus meminta izin kepada Bupati Lumajang terkait akan adanya Upacara Piodalan tepatnya pada 24 Juni 2021 di Pura Mandara Giri Semeru Agung.

Baca Juga:Kumpulan Hari Raya Agama Hindu Bali Sepanjang 2021

"Upacara Piodalan itu sendiri merupakan upacara tahunan yang diselenggarakan oleh umat Hindu. Tahun 2020 upacara itu ditiadakan karena pandemi COVID-19, sehingga tahun ini rencananya akan dilaksanakan dengan menerapkan protokol kesehatan," tuturnya.

Ia menjelaskan Upacara Piodalan tahun ini masih sama dengan sebelumnya, namun masyarakat Bali yang datang ke Kabupaten Lumajang akan dibatasi karena harus tetap memperhatikan protokol kesehatan selama pandemi.

Sementara itu, Bupati Lumajang Thoriqul Haq menjelaskan umat Hindu yang datang dari Bali untuk mengikuti Upacara Piodalan sekitar 60 orang setiap hari dan jumlah tersebut jauh dari kapasitas Pura Mandara Giri Semeru Agung yang hampir 5 ribu orang.

"Upacara Piodalan akan tetap dilakukan dengan kegiatan-kegiatan yang lebih terbatas dan umat Hindu yang mengikuti upacara juga akan diperhatikan kesehatannya dengan harus membawa bukti hasil negatif tes swab, sehingga kegiatan upacara akan betul-betul sesuai dengan protokol kesehatan," tuturnya.

Ia mengatakan Pemkab Lumajang akan membantu dalam hal pengamanan dari kepolisian dan pemerintah daerah terkait dengan mekanisme untuk supaya pelaksanaan betul-betul khidmat dengan tetap memperhatikan protokol kesehatan. (Antara)

Baca Juga:Perayaan Waisak di Tengah Pandemi, Brahmavihara Arama Banjar Dibatasi

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini