SuaraBali.id - Perayaan Waisak 2021 di Bali turut terdampak pandemi Covid-19. Brahmavihara Arama Banjar bahkan membatasi kunjungan jemaah hanya 50 orang saja.
Hal itu dilakukan guna mengantisipasi terjadinya penyebaran infeksi virus Corona di tempat-tempat beribadah umat Budha, sebagaimana dikatakan Ketua Yayasan Giri Rakito Mahatera Ida Bagus Rahoela.
“Detik-detik Waisak kita menghimbau umat Budha di wihara ini agar memperingati di rumah masing-masing,” kata Ida Bagus Rahoela dikutip dari BeritaBali --jaringan Suara.com, Rabu (26/5/2021).
Meski melakukan pembatasan, Brahmavihara Arama Banjar disebut Ida Bagus masih memberi toleransi bagi umat yang ingin memberikan persembahan puja. Namun dengan syarat menjaga jarak.
Baca Juga:1.078 Narapidana Buddha Dapat Remisi Khusus Waisak, 12 Langsung Bebas
“Seperti budaya di Bali ada umat yang ingin memberikan persembahan puja, jadi kita berikan,” tutup Ida Bagus Rahoela.
Meditasi merupakan kegiatan rutin yang dilakukan umat budha untuk memperingati Hari Suci Waisak. Biasanya umat sudah memulai meditasi sepuluh hari sebelum hari raya. Meditasi dilakukan untuk merenungi proses kelahiran, mencapai budha, kemudian meninggal.
Kontemplasi lahir, bertumbuh, dan mati menjadi perenungan yang dalam karena biasanya umat tidak bisa merasakan perubahan tersebut selama melakukan aktivitas sehari-hari.