SuaraBali.id - Mengamati perkembangan Bali di sektor pemerintahan memperlihatkan adanya keberagaman. Baik dari kebijakan, latar belakang, bahkan sampai religi.
Dikutip dari BeritaBali.com, jaringan SuaraBali.id, inilah profil 10 pucuk pimpinan provinsi ini. Dari zaman ke zaman memiliki warnanya tersendiri.
Berikut profil 10 gubernur Bali:
1. Anak Agung Bagus Sutedja (1950-1958)
Baca Juga:Wisata Bali: Tari Tradisi Mekotek atau Ritual Ngerebeg di Desa Munggu Bali
Anak Agung Bagus Sutedja adalah Kepala Daerah Bali yang pernah dua kali memimpin Bali. Anak Agung Bagus Sutedja (1923 - 1966) tercatat sebagai Gubernur Bali pertama, ditunjuk mantan Presiden Sukarno pada 1958 saat Bali menjadi sebuah provinsi. Sutedja adalah putra dari Raja terakhir Jembrana, Anak Agung Bagus Negara.
Pertama kali menjabat pada 1950 sampai 1958, diangkat berdasarkan keputusan Dewan Pemerintahan Daerah sebagai pemimpin badan eksekutif Bali. Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Sementara (DPRDS) menggantikan wewenang Paruman Agung yang terdiri dari wakil-wakil delapan kerajaan di Bali sebagai badan legislatif.
Setelah sempat diselingi I Gusti Bagus Oka sebagai Pejabat Sementara Kepala Daerah Bali pada 1958 sampai 1959, ia kembali terpilih pada Desember 1959 sebagai Gubernur Kepala Daerah Tingkat I Bali.
Masa jabatannya yang kedua berakhir beberapa bulan setelah terjadinya G30S/PKI 1965. Selanjutnya ia digantikan I Gusti Putu Martha.
2. I Gusti Bagus Oka (1958-1959)
Baca Juga:Wisata Bali: Jaje Bendu "Eka Cita", Kudapan Legendaris dari Jembrana
Setelah Anak Agung Bagus Sutedja, Gubernur Bali berikutnya adalah I Gusti Bagus Oka. Gusti Bagus Oka hanya menjabat selama setahun. Ia menjadi Pejabat Sementara Kepala Daerah Bali dari 1958 sampai 1959.