SuaraBali.id - Pada saat hari suci Nyepi beredar sebuah video yang menampilkan aktivitas warga di Kelurahan Loloan Timur, Kecamatan Jembrana, dan Loloan Barat, Kecamatan Negara, Bali.
Hal ini pun viral di media sosial dan menuai perdebatan warganet.
Rekaman tersebut memperlihatkan warga yang menggunakan sepeda listrik hingga sepeda motor lalu lalang di jalanan.
Bahkan melakukan transaksi jual beli seperti hari biasa.
Baca Juga:Bali Berpotensi Diguyur Hujan Disertai Petir Saat Malam Pengerupukan Ogoh-ogoh
Video ini pun menuai beragam komentar, termasuk respons negatif yang menimbulkan perdebatan publik.
Hal ini pun direspons oleh Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) Kabupaten Jembrana yang segera menggelar rapat koordinasi di Rumah Jabatan Bupati Jembrana pada Minggu (30/3/2025).
Ketua FKUB Jembrana, I Wayan Windra, menyatarakan prihatin dengan viralnya video tersebut saat Nyepi.
Ia pun menyatakan akan pentingnya menjaga toleransi antarumat beragama dan meminta pihak berwenang menindak tegas penyebar video yang dianggap provokatif.
"FKUB tidak bisa bekerja sendiri. Kami berharap Forkopimda ikut membantu menyelesaikan persoalan ini agar tidak berlarut-larut," ujar Windra.
Baca Juga:Operasional Bandara Tutup Saat Nyepi, 181 Ribu Orang Tinggalkan Bali
Selain itu Bupati Jembrana, I Made Kembang Hartawan, turut mengajak masyarakat agar lebih bijak dalam menggunakan media sosial.
Menurutnya warga muslim di Loloan, Jembrana adalah keturunan Bugis yang sudah lama tinggal di Jembrana dan memiliki perbedaan tradisi.
Kembang menjelaskan bahwa sikap saling menghormati dan menjaga kerukunan harus terus dijaga.
"Kejadian seperti ini bukan pertama kali terjadi. Kita perlu mendiskusikan agar ke depannya lebih tertib dan harmonis," katanya.
Demikian pula dengan Kapolres Jembrana, AKBP Endang Tri Purwanto.
Ia turut menyayangkan penyebaran video yang dapat mengganggu kerukunan masyarakat.