Wisata Bali: Membersihkan Batin di Pancoran Solas Taman Beji Paluh

Wisata spiritual di Bali bisa dilakukan di pancuran ini. Elok di mata, mengisi batin pula.

RR Ukirsari Manggalani
Senin, 15 Maret 2021 | 19:11 WIB
Wisata Bali: Membersihkan Batin di Pancoran Solas Taman Beji Paluh
Pancoran Solas Taman Beji Paluh di Banjar Dauh Peken, Desa Penarungan, Mengwi, Badung [BeritaBali.com].

SuaraBali.id - Pulau Bali yang kaya dengan destinasi wisata, memenuhi keinginan para pejalan atau traveller di segala aspek. Mulai wisata budaya, alam, sampai spiritual atau memperkaya batin. Disebut paling akhir ini, peminatnya juga tidak sedikit. Salah satu yang bisa disebutkan sebagai contoh adalah Pancoran Solas Taman Beji Paluh di Banjar Dauh Peken, Desa Penarungan, Mengwi, Badung, Bali.

Dikutip dari BeritaBali.com, jaringan SuaraBali.id, di tempat wisata spiritual ini pengunjung bisa menikmati keasrian lokasi, serta kesejukan aliran air pancuran secara langsung dengan masuk ke kolam pengelukatan.

Menurut Jero Mangku Pancoran Solas Taman Beji Paluh saat ditemui di kediamannya, Kamis (11/3/2021) menyampaikan, keberadaan awal pancuran ini berawal tiga sumber yang terletak di utara menghadap selatan. Selanjutnya muncul lagi sumber-sumber lain berjumlah dua buah.

Pancoran Solas Taman Beji Paluh di Banjar Dauh Peken, Desa Penarungan, Mengwi, Badung bisa menjadi lokasi melukat yang memebrikan pengayaan batin [BeritaBali.com].
Pancoran Solas Taman Beji Paluh di Banjar Dauh Peken, Desa Penarungan, Mengwi, Badung bisa menjadi lokasi melukat yang memebrikan pengayaan batin [BeritaBali.com].

Jadi total terdapat lima pancuran di utara dalam area Pancoran Solas Taman Beji Paluh. Selanjutnya, muncul sumber pancuran lain dengan jumlah 11 mata air yang berada di sebelah timur menghadap ke barat.

Baca Juga:Wisata Bali: Main Perahu Karet di Irigasi Penarungan Badung

"Sebagian pemedek yang datang biasanya melukat menghilangkan leteh (kekotoran batin-red) ke sini," jelas Jero Mangku.

Sebagian pemedek ramai datang melukat bisanya pada rahinan, Purnama dan kajeng kliwon.

"Rahinan banyak pemedek datang, atau bisa dikatakan hampir dari berbagai daerah di Bali sempat melukat di sini. Biasanya jika baru pertama pemedek melakukan penglukatan disarankan agar membawa Pejati dan beberapa Canang untuk dihaturkan," lanjutnya.

Sedangkan untuk pancuran lima, menurutnya digunakan untuk melukat oleh pemedek menderita sakit mata.

Baca Juga:Wisata Bali: Air Terjun Kembar di Jalan Lipah, Desa Petang Badung

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

Terkini