60 Hari Tak Turun Hujan, Wilayah di Bali Ini Diwanti-wanti BMKG

BMKG Bali peringatkan kekeringan ekstrem di Tejakula, Buleleng. Tidak hujan >60 hari, status "awas". Kubu, Karangasem "siaga".

Eviera Paramita Sandi
Sabtu, 11 Oktober 2025 | 18:45 WIB
60 Hari Tak Turun Hujan, Wilayah di Bali Ini Diwanti-wanti BMKG
Ilsutrasi peta bali [Google AI]
Baca 10 detik
  • BMKG Bali peringatkan potensi kekeringan ekstrem di Tejakula, Buleleng.
  • Tejakula status awas kekeringan karena lebih 60 hari tanpa hujan.
  • Sebagian besar Bali diprediksi memasuki musim hujan mulai Desember 2025.

SuaraBali.id - Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) melalui Stasiun Klimatologi Bali menerbitkan peringatan dini potensi kekeringan ekstrem di Kecamatan Tejakula, Kabupaten Buleleng.

Kepala Stasiun Klimatologi Bali Aminudin Ar Roniri dikonfirmasi di Denpasar, Sabtu, menjelaskan potensi kekeringan ekstrem diproyeksikan tidak akan meluas karena diperkirakan Desember 2025 sudah akan memasuki awal musim hujan.

Stasiun Klimatologi Bali yang berdiri di Kabupaten Jembrana, Bali Barat memetakan wilayah Kecamatan Tejakula di Kabupaten Buleleng masuk status awas kekeringan karena tidak turun hujan lebih dari 60 hari berdasarkan pengamatan terbaru pada Jumat (10/10).

Kategori awas juga berarti prakiraan probabilitas curah hujan kurang dari 20 milimeter per dasarian dengan peluang di atas 70 persen dan nilai indeks curah hujan paling tinggi minus 2.

Baca Juga:Sempat Blackout, Pengelola Bandara Ngurah Rai Masih Cari Penyebabnya

Wilayah Tejakula diperkirakan mengalami kekeringan meteorologis, yakni kondisi kering pada waktu periode tertentu yang disebabkan karena berkurangnya curah hujan dan atau musim kemarau yang panjang.

Sedangkan wilayah yang memasuki kategori siaga kekeringan yakni di Kecamatan Kubu di Kabupaten Karangasem.

Wilayah dengan kategori siaga kekeringan menandakan prakiraan probabilitas curah hujan kurang dari 20 milimeter per dasarian dengan peluang di atas 70 persen dan nilai indeks curah hujan paling tinggi minus 1,50 hingga minus 1,99.

Aminudin menambahkan, diperkirakan pada Desember 2025 sebagian besar wilayah di Bali memasuki musim hujan termasuk Buleleng dan Karangasem.

“Sebelum masuk musim hujan tentu akan didahului dengan hujan ringan sampai sedang sebagai pertanda akan masuk musim hujan,” katanya.

Baca Juga:Desa Taro: Rahasia Pengobatan Alami di Bali dengan Lembu Putih Sakti

Sebelumnya, BMKG memperkirakan puncak musim hujan di Bali diperkirakan pada Januari-Februari 2026.

Sebanyak 55 persen dari 20 zona musim di Bali memasuki puncak musim hujan pada Februari 2026.

Sedangkan sisanya 45 persen atau sembilan zona musim di Bali memasuki puncak musim hujan pada Januari 2026.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

Terkini