SuaraBali.id - Tabuhan gamelan Bali, selalu sukses menghipnotis para wisatawan hingga terbawa dengan suasana tarian yang sedang disuguhkan.
Iya, pertunjukan seni di Bali memang sudah tidak bisa diragukan lagi. Mulai dari gerakan tubuh, kostum, hingga khas gerakan matanya membuat setiap orang yang melihat menikmatinya.
Tabuhan gamelan Bali, selalu sukses menghipnotis para wisatawan hingga terbawa dengan suasana tarian yang sedang disuguhkan.
Iya, pertunjukan seni di Bali memang sudah tidak bisa diragukan lagi. Mulai dari Gerakan tubuh, kostum, hingga khas Gerakan matanya membuat setiap orang yang melihat menikmatinya.
Baca Juga:Peta Viral New Moscow di Canggu Didalami Polisi
Tak terkecuali dengan Tari Baris. Pernahkah kalian mendengar Tari Baris ini?
Untuk Sebagian orang mungkin sedikit asing. Tetapi bisa jadi pernah melihatnya, namun tak paham betul jika yang dilihat adalah Tari Baris.
Iya, Tari Baris ini menjadi bagian yang tak terpisahkan dengan kehidupan Masyarakat Bali, terutama dengan kaum pria.
Tari Baris ini umumnya akan diajarkan sebagai tarian pertama kepada setiap anak laki-laki di Bali, sebelum akhirnya mereka beranjak dewasa.
Berdasarkan keterangan di Jurnal Ethnomusicology, kata Baris berasal dari ‘bebarisan’, secara harfiah berarti garis atau formasi berbaris.
Baca Juga:Kembar Asal Ukraina Jalankan Pabrik Narkoba di Bali, Hasilkan Kripto Rp 4 Miliar
Dimana dimaknai sebagai pasukan Bali kuno yang digunakan raja-raja Bali untuk melindungi Kerajaan mereka kala mendapat gangguan.
Berdasarkan awal kemunculannya, Tari Baris menjadi bagian dari ritual keagamaan. Jenis tari ini disebut Taari Baris Gede.
Berbagai jenis Tari Baris cukup banyak dimiliki oleh berbagai organisasi adat atau keagamaan yang tersebar diseluruh pelosok desa di Pulau Bali.
Dalam perkembangannya, muncul lagi yaitu Tari Baris Tunggal. Tarian ini bisa dikatakan tari non sakral.
Biasanya Tari Baris Tunggal dipentaskan sebagai hiburan rakyat. Tarian ini dibawakan oleh 1-2 penari. Ciri khas dari tarian ini dibawakan secara lebih energik dan busananya juga lebih berwarna.
Tari Baris Tunggal ini mengisahkan seorang pemuda yang gagah berani dan memiliki sifat keprajuritan dan kepahlawanan.
Tarian ini juga menggambarkan kematangan jiwa dan kepercayaan seorang prajurit yang diperlihatkan melalui Gerakan yang mantap, dinamis dan lugas.
Tak terkecuali dengan Tari Baris. Pernahkah kalian mendengar Tari Baris ini?
Untuk Sebagian orang mungkin sedikit asing. Tetapi bisa jadi pernah melihatnya, namun tak paham betul jika yang dilihat adalah Tari Baris.
Iya, Tari Baris ini menjadi bagian yang tak terpisahkan dengan kehidupan Masyarakat Bali, terutama dengan kaum pria.
Tari Baris ini umumnya akan diajarkan sebagai tarian pertama kepada setiap anak laki-laki di Bali, sebelum akhirnya mereka beranjak dewasa.
Berdasarkan keterangan di Jurnal Ethnomusicology, kata Baris berasal dari ‘bebarisan’, secara harfiah berarti garis atau formasi berbaris.
Dimana dimaknai sebagai pasukan Bali kuno yang digunakan raja-raja Bali untuk melindungi Kerajaan mereka kala mendapat gangguan.
Berdasarkan awal kemunculannya, Tari Baris menjadi bagian dari ritual keagamaan. Jenis tari ini disebut Taari Baris Gede.
Berbagai jenis Tari Baris cukup banyak dimiliki oleh berbagai organisasi adat atau keagamaan yang tersebar diseluruh pelosok desa di Pulau Bali.
Dalam perkembangannya, muncul lagi yaitu Tari Baris Tunggal. Tarian ini bisa dikatakan tari non sakral.
Biasanya Tari Baris Tunggal dipentaskan sebagai hiburan rakyat. Tarian ini dibawakan oleh 1-2 penari. Ciri khas dari tarian ini dibawakan secara lebih energik dan busananya juga lebih berwarna.
Tari Baris Tunggal ini mengisahkan seorang pemuda yang gagah berani dan memiliki sifat keprajuritan dan kepahlawanan.
Tarian ini juga menggambarkan kematangan jiwa dan kepercayaan seorang prajurit yang diperlihatkan melalui Gerakan yang mantap, dinamis dan lugas.
Kontributor : Kanita