Pelaku Pariwisata Bali Minta Penggunaan Uang Pungutan Wisman Dibuka

Transparansi dari Pemerintah Provinsi Bali terkait penggunaan uang pungutan kepada wisatawan mancanegara

Muhammad Yunus
Senin, 22 Januari 2024 | 18:46 WIB
Pelaku Pariwisata Bali Minta Penggunaan Uang Pungutan Wisman Dibuka
Ilustrasi wisman di Bali [SuaraBali.id/Istimewa]

Terkait pungutan kepada wisman, Gunawan mengingatkan agar penggunaan dikawal dengan baik karena pariwisata Bali sangat membutuhkan keamanan dan kenyamanan.

"Yang tidak kalah penting, kita juga harus memperhatikan wisatawan domestik karena kunjungan mereka ke Bali juga tinggi per tahun mencapai 9 juta," ucapnya.

Sementara itu pengamat ekonomi Viraguna Bagoes Oka dalam kesempatan itu berharap pelaksanaan Pemilu 2024 dapat berlangsung aman dan damai serta terpilih para pemimpin yang tangguh, kompeten dan kredibel yang berdampak positif bagi dunia pariwisata.

Ketua Dewan Pengurus Daerah Association of The Indonesian Tours and Travel Agencies (Asita) Bali Putu Winastra menyampaikan, pihaknya sepakat ada pungutan bagi setiap wisman yang datang ke Bali.

Baca Juga:Menjadi Primadona, Bali Tempati Posisi Tertinggi ke-7 Destinasi Paling Dicari Wisatawan Tiongkok

"Tetapi setelah ada uang, bagaimana nanti transparansinya? Demikian juga dengan teknis cara membayarnya. Kalau masih belum jelas, jangan salahkan nanti sampai ada keributan-keributan kecil," ucapnya.

Ketua Nawa Cita Pariwisata Indonesia (NCPI) Provinsi Bali Agus Maha Usadha menyampaikan situasi pariwisata Bali harus dijaga agar kondusif karena ketika sedikit ada citra negatif seperti halnya harga air mineral, dapat berdampak besar bagi pariwisata Bali.

Sementara itu Ketua Tim Promosi Pariwisata Dinas Pariwisata Provinsi Bali Ketut Yadnya Winarta memastikan pungutan wisman akan diberlakukan mulai 14 Februari 2024.

"Kami sudah menyiapkan aplikasinya, dan sudah siap dibuka mulai awal Februari mendatang," ucapnya.

Terkait pemanfaatan uang pungutan wisman, Yadnya memaparkan pemanfaatan uang pemerintahan tidak bisa uang yang masuk langsung digunakan.

Baca Juga:Resep Sambal Bongkot Khas Bali, Pedesnya Bikin Nagih

"Uang masuk harus masuk ke APBD. Dari APBD kemudian dibagi ke dalam program-program yang disiapkan oleh dinas-dinas. Sejumlah program sudah disiapkan oleh dinas terkait seperti terkait kebudayaan di Dinas Kebudayaan, sedangkan terkait lingkungan akan difokuskan untuk pengelolaan sampah," katanya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini