Sejarah Dan Makna Udeng yang Selalu Digunakan Pria Bali

Udeng ini menjadi salah satu bagian dari busana adat pria di Bali. Penutup kepala ini juga biasa disebut dengan nama destar.

Eviera Paramita Sandi
Jum'at, 04 Agustus 2023 | 19:25 WIB
Sejarah Dan Makna Udeng yang Selalu Digunakan Pria Bali
Ilustrasi : Udeng Bali

SuaraBali.id - Udeng, pengikat kepala di masyarakat Bali rupanya tak sekedar pengikat biasa. Udeng memiliki makna dan filosofis tersendiri.

Udeng ini menjadi salah satu bagian dari busana adat pria di Bali. Penutup kepala ini juga biasa disebut dengan nama destar.

Sejarah Udeng

Udeng bukan sekadar penutup kepala bagi masyarakat Bali. Dalam sebuah udeng, sejatinya kita bisa belajar tentang banyak hal. Udeng dipakai oleh kaum laki-laki Bali dan tak hanya digunakan oleh orang dewasa.

Baca Juga:Media Asing Viralkan Gunungan Sampah Raksasa di Buleleng

Anak laki-laki juga kerap terlihat mengenakan ikat kepala khas Bali itu. Udeng dipakai tak hanya oleh mereka dari kelompok kaya, tetapi juga oleh warga kalangan menengah ke bawah.

Setiap ikat kepala itu dibuat dari kain dan biasanya dibentuk secara manual, yang memerlukan keterampilan, kejelian, dan kesabaran.

Tak hanya itu, ikat kepala udeng biasanya dibuat dengan mempertimbangkan estetika dan filosofi yang terkandung di dalamnya. 

Makna Udeng

Udeng atau destar dinilai sebagai simbol dari ngiket manah atau pemusatan pikiran. Tidak sembarang orang bisa membuat udeng, hanya tangan-tangan khusus dan terlatih.

Baca Juga:Breaking News, Kapal Snorkeling di Nusa Penida Meledak dan Terbakar

Namun, udeng dapat digunakan oleh semua laki-laki di Bali, baik dewasa maupun anak-anak. Bahkan udeng juga menjadi bagian yang wajib dikenakan untuk kesempatan-kesempatan tertentu, misalnya upacara adat atau sembahyang.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini