Sejarah Dan Makna Udeng yang Selalu Digunakan Pria Bali

Udeng ini menjadi salah satu bagian dari busana adat pria di Bali. Penutup kepala ini juga biasa disebut dengan nama destar.

Eviera Paramita Sandi
Jum'at, 04 Agustus 2023 | 19:25 WIB
Sejarah Dan Makna Udeng yang Selalu Digunakan Pria Bali
Ilustrasi : Udeng Bali

Pada udeng, terdapat bentuk-bentuk lekukan yang juga memiliki makna. Lekukan pada bagian kanan membuat udeng terlihat tidak simetris dan tinggi sebelah. Bentuk ini menggambarkan bahwa penggunanya harus selalu berusaha melakukan kebaikan yang direpresentasikan ke arah kanan.

Kemudian pada bagian tengah kening terdapat ikatan yang melambangkan pemusatan pikiran. Ikatan udeng yang tinggi ditujukan agar pemikiran selalu lurus dan mengarah kepada Tuhan.

Makna berikutnya dilihat dari warna udeng, yakni putih. Warna putih polos mencerminkan kesucian, ketulusan, dan kemurnian diri. Terdapat juga konsep Trimurti ajaran Hindu dalam udeng. Ujung kain sebelah kanan melambangkan Wisnu, ujung kain kiri melambangkan Brahma, dan ujung kain yang mengarah ke bawah melambangkan Siwa.

Jenis Udeng

Baca Juga:Media Asing Viralkan Gunungan Sampah Raksasa di Buleleng

Ada tiga jenis udeng yang umum dikenal di Bali:

- Udeng Jejateran

Udeng jenis ini memiliki bentuk lebih tinggi di sebelah kanan dan lebih rendah di sebelah kiri. Udeng jejateran digunakan untuk persembahyangan.

- Udeng Dara Kepak

Udeng jenis ini biasanya dipakai oleh pemimpin adat atau ksatria warna. Yang membedakannya dengan udeng jejateran adalah tambahan penutup lagi yang melambangkan tanggung jawab penggunanya untuk memimpin dan melindungi masyarakat.

Baca Juga:Breaking News, Kapal Snorkeling di Nusa Penida Meledak dan Terbakar

- Udeng Beblatukan

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini