- Udeng Jejateran
Udeng jenis ini memiliki bentuk lebih tinggi di sebelah kanan dan lebih rendah di sebelah kiri. Udeng jejateran digunakan untuk persembahyangan.
- Udeng Dara Kepak
Udeng jenis ini biasanya dipakai oleh pemimpin adat atau ksatria warna. Yang membedakannya dengan udeng jejateran adalah tambahan penutup lagi yang melambangkan tanggung jawab penggunanya untuk memimpin dan melindungi masyarakat.
Baca Juga:Media Asing Viralkan Gunungan Sampah Raksasa di Buleleng
- Udeng Beblatukan
Udeng jenis ini khusus digunakan oleh pemangku adat, tetapi berbeda dengan dua jenis udeng lain yang memiliki bebidakan. Ciri khas udeng ini adalah penutup kepala yang diikat ke bawah sebagai lambang agar penggunanya mendahulukan kepentingan umum ketimbang kepentingan pribadi.
Cara Memakai Udeng
Udeng seringkali tidak langsung berbentuk penutup kepala, tetapi kain lebar segi empat. Berikut cara memakai udeng lembaran:
1. Lipat kain udeng menjadi bentuk segitiga.
Baca Juga:Breaking News, Kapal Snorkeling di Nusa Penida Meledak dan Terbakar
2. Kemudian lipat bagian bawah segitiga ke atas dan sisakan setengah ujung segitiga di atas.
3. Balik kain sehingga bagian segitiga menghadap ke arah kalian, kemudian lipat ujung bawah. Lipatan dibagi dua terus hingga habis. Jadilah bentuk dasar udeng.
4. Gunakan udeng di atas kepala, pastikan tidak mengenai alis. Bagian segitiga yang tersisa tadi digunakan untuk menutup atas rambut/batok kepala.
5. Lingkarkan bagian kain yang panjang mengelilingi kepala sampai ujung kain bertemu di depan kepala. Silangkan ujung kain, kemudian buat simpul sederhana sehingga udeng terikat sempurna.
6. Sisa bagian kain segitiga di atas kepala dilipat beberapa kali ke bawah seperti membuat kipas lipat dari kertas. Masukkan lipatan itu ke simpul di depan kepala.
Kontributor : Kanita