Disinyalir Dampak KTT G20, Perputaran Uang di Bali Meningkat Hingga Capai Rp 13 Triliun

Meski demikian, perputaran uang saat ini masih berada di bawah jika dibandingkan dengan saat kondisi normal.

Eviera Paramita Sandi
Sabtu, 05 November 2022 | 12:52 WIB
Disinyalir Dampak KTT G20, Perputaran Uang di Bali Meningkat Hingga Capai Rp 13 Triliun
Situasi Bypass Ngurah Rai, Bali yang menjadi jalur delegasi KTT G20 [suara.com/Putu Yonata Udawananda]

SuaraBali.id - Adanya presidensi KTT G20 yang akan berlangsung pada pertengahan bulan November 2022 ini membuat berbagai potensi di Bali terus berkembang.

Kini bahkan perputaran uang di Bali meningkat sampai Rp 13 Triliun. Hal ini diungkapkan oleh Kepala Perwakilan Bank Indonesia (KPwBI) Bali, Trisno Nugroho.

Menurutnya, perputaran uang tahun 2021 di Bali menyentuh angka Rp8 Triliun dan meningkat pada tahun 2022 hingga bulan November ini sebesar Rp12 hingga Rp13 Triliun.

Meski demikian, perputaran uang saat ini masih berada di bawah jika dibandingkan dengan saat kondisi normal sebelum pandemi yang mencapai angka Rp18 Triliun.

Baca Juga:Tas Kain Goni Endek Bali Jadi Suvenir Resmi G20, Ini Keistimewaannya

"Uang beredar di bali tambah banyak, hingga bulan November tahun 2022 ini sudah menyentuh Rp.12 Triliun lebih, dan kemungkinan akan terus berkembang," katanya, usai menghadiri penyerahan Sertifikar Assesmen Tahap 2 Sistem Manjemen Pengamanan Akodomodasi Pariwisata, Jumat (4/11/2022) di Jimbaran.

Ia juga memperkirakan kondisi ekonomi pascaevent tersebut akan membuat perputaran uang di Bali semakin meningkat bahkan bisa menyentuh angka Rp.14 triliun.

"Tentunya ini perkembangan dalam kondisi yang belum normal, karena jika dilihat dari perputaran uang pada saat situasi normal, prediksi ini masih di bawahnya," ujarnya.

Tak hanya sekedar prediksi, Trisno juga memperkirakan selama gelaran KTT G20 pada 12 hingga 18 November 2022 mendatang, akan ada 10 ribu pengunjung yang datang ke Bali.

Dengan jumlah tersebut, pertumbuhan ekonomi Bali yang sebelumnya naik 3 persen diperkirakan akan naik 5 sampai 6 persen di kwuartal IV.

Baca Juga:393 Mobil Listrik Tiba di Bali

"Dulu jaman IMF tahun 2018 kuartal IV sentuh 7,3 persen. Sekarang Bali masih di 3 persen, possibillity nanti setelah G20 bisa sentuh 5 sampai 6 di kwuartal IV, itu sudah bagus, karena kita masih dalam situasi terdampak pandemi," tutupnya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini

Tampilkan lebih banyak