Pengusaha Kapal Pesiar Yacht Akan Berkumpul di Benoa Bali Pada Bulan September

Tak hanya ajang promosi kapal persiar yacht, festival ini juga untui memulihkan industri pariwisata.

Eviera Paramita Sandi
Rabu, 29 Juni 2022 | 09:16 WIB
Pengusaha Kapal Pesiar Yacht Akan Berkumpul di Benoa Bali Pada Bulan September
Ilustrasi kapal (Unsplash)

SuaraBali.id - Festival INSA Yacht Festival (IYF) akan digelar di Bali. Acara ini akan mengumpulkan kapal persiar yacht di Benoa Marina, Bali September mendatang.

Adapun dalam acara ini, pengusaha kapal yang tergabung dalam Indonesian National Shipowners Association (INSA) bakal mengenalkan kapal persiar yacht ke masyarakat.

Tak hanya ajang promosi kapal persiar yacht, festival ini juga untui memulihkan industri pariwisata.

"Jadi, kami masih terus berjuang, yg ada pesiar juga belum banyak. Kami terus menambah," ujar Ketua Umum DPP INSA, Carmelita Hartoto dalam konferensi pers di Jakarta, Selasa (28/6/2022).

Baca Juga:Kondisi Terkini Holywings Beach Fest Bali, Proyek Dikebut Untuk Rencana Buka Bulan Depan

Sedangkan Anggota DPP INSA Bidang Pariwisata Kriss Pramono mengatakan, pengembangan wisata bahari di Indonesia masih memiliki beberapa tantangan.

Salah satu tantangan yang dialami adalah pengembangan infrastruktur Marina.

Jumlah Marina di Indonesia masih sangat terbatas jumlahnya. Kondisi ini membuat kapal-kapal pesiar asing maupun lokal yang dimiliki pribadi masih sulit mendapatkan tempat yang aman untuk melabuhkan kapal.

Keterbatasan ini dikarenakan belum ada aturan khusus untuk pembangunan Marina. Untuk itu diketahui, payung hukum pembangunan marina saat ini menggunakan regulasi Terminal Khusus (Tersus) yang dikeluarkan Kementerian Perhubungan.

Saat ini kapal yacht masih dikategorikan barang mewah untuk pribadi, namun jika digunakan untuk menunjang usaha pariwisata bisa mendapat Surat Keterangan Bebas (SKB) PPnBM.

Baca Juga:PAN Bali Usulkan 6 Nama Capres di Pemilu 2024, Ada Ganjar Pranowo dan Erick Thohir

Kendala berikutnya adalah dari sisi pendanaan. Model bisnis marina sangat padat modal dan membutuhkan waktu yang lama untuk mengembalikan modal investasinya.

Hingga akhirnya dukungan pendanaan terhadap pembangunan belum maksimal.

"Kita harap segala tantangan ini bisa dicarikan solusinya, sehingga potensi wisata bahari benar-benar tergarap optimal untuk mengerek pertumbuhan ekonomi nasional," katanya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini

Tampilkan lebih banyak