Legenda Desa Besari yang Dipercaya Hilang Dan Berubah Menjadi Hutan

Sebagaimana dilansir dari beritabali.com, asal-usul hilangnya Desa Besari pada akhir abad ke 17 ini diceritakan oleh Pemangku Adat Dusun Kertaraharja, Amiq Kholid.

Eviera Paramita Sandi
Kamis, 26 Mei 2022 | 18:00 WIB
Legenda Desa Besari yang Dipercaya Hilang Dan Berubah Menjadi Hutan
Ilustrasi hutan tropis. [pixabay]

SuaraBali.id - Legenda di Pulau Lombok, NTB banyak yang masih diyakini masyarakatnya. Salah satunya adalah soal Desa Besari yang disebut-sebut hilang secara misterius.

Konon Desa Besari berada di Dusun Kertaraharja, Desa Genggelang, Kecamatan Gangga, Lombok Utara. Sebagaimana cerita orang-orang di Lombok yang percaya akan hal ini. Desa Besari diyakini berpindah alam ke alam gaib.

Sebagaimana dilansir dari beritabali.com, asal-usul hilangnya Desa Besari pada akhir abad ke 17 ini diceritakan oleh Pemangku Adat Dusun Kertaraharja, Amiq Kholid.

Diceritakan bahwa kerajaan Karangasem telah berhasil menaklukkan Mataram dengan mendirikan pusat kerajaan di Cakranegara Mataram.

Baca Juga:Dua Warga Prancis Selamat dari Kandasnya Kapal Ikan Terbang di Sumbawa

Kala itu raja melihat Kedatuan (Kerajaan) Besari sangat makmur dengan penduduk berniaga dan bertani. Mereka kemudian menawarkan kerja sama.

Namun karena merasa kerjasama tersebut tak menguntungkan Datu, maka sang raja menolak. Raja Karangasem pun tak terima dan mengutus sebagian besar prajurit untuk menginvasi Besari.

"Kemudian Datu Besari mengirim 100 hingga 200 prajurit untuk ke daerah pintu masuk kedatuan untuk bernegosiasi dengan Karangasem agar tidak terjadi pertumpahan darah," kata Amiq Kholid bercerita pada Rabu, 25 Mei 2022.

Tawaran perdamaian ditolak oleh Karangasem. Akhirnya, Datu Besari memerintahkan seluruh penduduk agar berkumpul membawa ternak mereka ke Kedaton.

"Saat semua kumpul, datu mengambil batok kelapa diisi air dan didoakan. Kemudian air tersebut digunakan untuk menyirami seluruh Kedatuan tersebut. Dengan kehendak Allah SWT Kedatuan Besari hilang dan berubah menjadi hutan," ujarnya.

Baca Juga:2 Pria Terduga Penganiaya Anggota Polda NTB Ditangkap

Sejak saat itu Desa Besari menghilang. Para prajurit yang sebelumnya berada di luar bersedih karena mereka ditinggalkan.

Namun suara misterius dari bekas Kedatuan Besari muncul menasihati prajurit.

"Suara itu muncul, mengatakan jika semua orang ikut hilang, siapa yang akan menceritakan kisah ini ke generasi berikutnya," kata Amiq Kholid.

Dari kejadian tersebut, hingga saat ini secara turun-temurun kisah hilangnya Desa Besari menjadi cerita masyarakat setempat yang hidup di komunitas itu.

Museum Desa Amiq Kholid juga mendirikan sebuah museum yang diberi nama Museum Desa Genggelang.

Di sana, beberapa benda peninggalan Kedatuan Besari dapat dijumpai. Benda-benda tersebut berupa rompi raja Besari hingga lampu minyak.

Di sana juga ada lontar yang mengisahkan kedatuan pertama di Lombok dan peta batas wilayah kedatuan. Ada juga tempat tinta yang digunakan Carik (sekretaris negara), alat khitan zaman dulu, gelang, aneka piring dan lainnya.

"Ada juga papan Warige untuk ilmu astronomi atau perbintangan zaman dulu," ujarnya.

Cerita Mistis Meskipun Desa Besari telah hilang namun desa tersebut dikabarkan daro mulut ke mulut sering muncul dan menunjukkan wujud kepada orang luar desa yang berada di sana. Saat gempa Lombok 2018, Fakultas Kedokteran Universitas Padjajaran Jawa Barat membentuk posko di pintu masuk Air Terjun Kerta Gangga yang berada sangat dekat di lokasi Desa Besari. Relawan gempa melayani pengobatan untuk masyarakat.

"Anehnya banyak warga datang berobat jam 2 dini hari sampai subuh," ujar Amiq Kholid.

Pasien-pasien yang berobat di sana justru sangat asing dan bukan berasal dari Desa Ganggelang. Keesokan harinya saat dokter melihat catatan nama pasien, nama pada catatan tersebut justru menghilang sendiri, demikian cerita Amiq.

Tim dokter dan tentara yang bertugas di posko relawan kata dia sangat heran atas kejadian tersebut.

Beberapa hari berselang, posko relawan tersebut mendapat telepon dari Jakarta karena ada keluhan tidak melayani penduduk Desa Genggelang untuk berobat. Hal itu membuat tentara yang bertugas mendatangi Kepala Desa Genggelang.

"Dua tentara yang bertugas di posko bertanya, kok ada complain mereka tidak melayani masyarakat padahal setiap dini hari banyak masyarakat berobat," ujarnya.

Saat Kepala Desa Genggelang bertanya, masyarakat mana yang berobat, para relawan posko kesehatan tersebut menyebut nama Desa Besari.

Ada juga kata dia cerita penjual tikar yang pertama kali masuk ke Desa Besari dan mendapatkan keuntungan besar. Barangnya habis terjual.

Namun keesokan hari akan berdagang ke sana, dia menjumpai seorang penduduk Desa Genggelang.

"Warga tanya pedagang itu mau ke mana, kemudian dijawab mau ke Besari. Warga langsung menjelaskan tidak ada desa di sana," katanya.

Seketika itu pedagang itu sadar bahwa desa yang sebelumnya dilihat berubah menjadi hutan. Ekspedisi Mistis Ekspedisi mistis di Desa Besari diinisiasi oleh Lembaga Kajian Sosial dan Politik M16 dan PDIP NTB.

Ekspedisi tersebut bertujuan untuk menemukan situs bersejarah di Lombok dengan berkolaborasi bersama paranormal dan arkeolog.

Ketua DPD PDIP NTB, Rachmat Hidayat mengatakan ekspedisi mistis tersebut dilakukan untuk mengedukasi generasi muda agar mencintai budayanya.

"Ini agar generasi muda tidak kehilangan arah. Mereka lebih mencintai kebudayaan dan adat istiadat leluhur," ujar Rachmat.

Ekspedisi mistis tersebut juga menggandeng seorang paranormal bernama Ustaz Nasir. Dari hasil penerawangan di Desa Besari, dia melihat aktivitas penduduk gaib yang hingga saat ini masih ada.

"Saat ini penduduk beraktivitas seperti berniaga dan bertani. Penduduk serupa dengan manusia biasa, namun wujud mereka tidak kasat mata," ujarnya.

Ustaz Nasir juga mendeskripsikan batas wilayah Desa Besari berdasarkan hasil penelusurannya yang jelas bukan dengan ukuran ilmiah.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini