Keadaan Dinilai Sudah Kondusif, Pengungsi Asal Desa Mereje Dipulangkan Menjelang Waisak

Sebelumnya kerusuhan membuat enam rumah di sekitar Kantor Sekretariat Lembaga Pembinaan Keagamaan Buddha (LPKB) di Dusun Banjar dibakar massa.

Eviera Paramita Sandi
Sabtu, 14 Mei 2022 | 09:36 WIB
Keadaan Dinilai Sudah Kondusif, Pengungsi Asal Desa Mereje Dipulangkan Menjelang Waisak
16 Warga yang mengungsi di Polres Lombok Barat dan 7 di Polda NTB akibat kerusuhan antar Dusun Banjar dan Dusun Bangket Lauk di Desa Mereje, Kecamatan Lembar, Lombok Barat pada malam takbiran, Minggu (1/5/2022) lalu akhirnya bisa pulang ke rumahnya masing-masing. [Foto : Istimewa/beritabali.com]

SuaraBali.id - 16 Warga yang mengungsi di Polres Lombok Barat dan 7 di Polda NTB akibat kerusuhan antar Dusun Banjar dan Dusun Bangket Lauk di Desa Mereje, Kecamatan Lembar, Lombok Barat pada malam takbiran, Minggu (1/5/2022) lalu akhirnya bisa pulang ke rumahnya masing-masing.

Hal ini karena situasi dinilai sudah membaik dan konflik antar warga saat itu sudah berakhir perdamaian. Warga yang terdampak kerusuhan dipulangkan. Hal ini juga karena sebentar lagi akan ada hari raya Waisak pada Senin (16/5/2022).

Sebelumnya kerusuhan membuat enam rumah di sekitar Kantor Sekretariat Lembaga Pembinaan Keagamaan Buddha (LPKB) di Dusun Banjar dibakar massa.

Gubernur NTB, Zulkieflimansyah pada Kamis (12/5/2022) pun memimpin kepulangan para pengungsi yang didominasi warga lanjut usia dan anak-anak.

Baca Juga:Anggota Dewan Kaget, Kebutuhan Rumah Tangga Gubernur NTB Dan Wakil Capai Rp 10 Miliar

“Saya mengimbau, jangan ada lagi kejadian yang membuat publik punya persepsi berbeda tentang kita. Karena NTB ini merupakan replika Indonesia, miniatur Indonesia keragaman harmonisasi itu berjalan sangat baik,” kata Gubernur Zul sebagaimana diwartakan beritabali.com – jaringan suara.com.

Selain itu semua pihak juga menjaga kondusifitas NTB. Apalagi, banyak event internasional diselenggarakan di NTB.

Untuk itu masyarakat diharapkan menciptakan kesan yang ramah.

Menurut Zul, inisden di Desa Mareje tersebut bukan isu antaragama, melainkan pemicu awalnya karena politik lokal di desa tersebut.

"Mungkin Karena ada gesekan -gesekan politik lokal, mungkin orang menangkap isu yang berbeda," kata Zul.

Baca Juga:Gubernur Zulkieflimansyah Sempat Kepleset di Pinggir Sungai, Videonya Beredar di Medsos

Selain itu rencananya akan digelar sebuah acara di Desa Mareje yang bertujuan mengeratkan tali persaudaraan.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini

Tampilkan lebih banyak