Hari Raya Pagerwesi, Pemedek Silih Berganti Datangi Pura Jagatnatha

Salah seorang Pemedek, I Nyoman Sukerti Yoga menuturkan bersembahyang di Pura Jagatnatha bersama keluarga untuk melengkapi sembahyang di pura keluarga.

Eviera Paramita Sandi
Rabu, 30 Maret 2022 | 17:46 WIB
Hari Raya Pagerwesi, Pemedek Silih Berganti Datangi Pura Jagatnatha
Pura Jagatnatha, Selasa (30/3/2022).[Suara.com/Yosef Rian]

SuaraBali.id - Pemedek atau umat Hindu silih berganti mendatangi di Pura Jatnatha Kota Denpasar, Bali untuk melaksanakan persembahyangan Hari Raya Pagerwesi, pada Rabu (30/3/2022).

Pelaksanaan persembahyangan di Pura Jagatnatha Denpasar dimulai dari pukul 07.00 Wita hingga malam hari. Hari raya yang jatuh pada Rabu Kliwon ini yang menjadi rangkaian dari Hari Raya Saraswati hari turunnya ilmu pengetahuan dari Tuhan kepada manusia.

Salah seorang Pemedek, I Nyoman Sukerti Yoga menuturkan bersembahyang di Pura Jagatnatha bersama keluarga untuk melengkapi sembahyang di pura keluarga di rumah. 

"Kalau kami ada waktu bersama keluarga biasanya setelah selesai sembahyang di rumah, kami lanjutkan di Pura Jagatnatha melengkapi persembahyangan di pura besar masyarakat kota Denpasar," kata Yoga kepada wartawan usai bersembahyang.

Yoga memaknai Hari Raya Pagerwesi untuk membentengi diri dengan ilmu pengetahuan dari hal-hal buruk, mensyukuri keteguhan iman dan meyakini ilmu pengetahuan untuk kebaikan dan memudahkan kehidupan.

"Makna pagerwesi rangkaian dari pelaksanaan Saraswati memagari diri membentengi diri melalui ritual Pagerwesi, memperkuat iman dan pendirian dengan ilmu pengetahuan," ucapnya.

Sementara itu, Pemangku Janbanggul Pura Jagatnatha, Ida Bagus Saskara menyampaikan bahwa persembahyangan Hari Raya Pagerwesi dilaksanakan dari pagi hari hingga malam hari, mereka bersembahyang secara mandiri.

“Jam 7 pagi sudah ada pemedek yang datang sampai jam 1 siang biasanya rombongan keluarga. Setelah itu agak berkurang dan malamnya jam 7 mulai ramai lagi, didominasi muda-mudi, sampai jam 10 malam," ucapnya.

Dikatakan I.B Saskara bahwa pemedek yang datang bersembahyang saat Hari Raya Pagerwesi merupakan warga asal Buleleng yang berdomisili di Kota Denpasar.

“Senua masyarakat Hindu Dresta Bali merayakan Pagerwesi ini,” katanya.

Berkaitan dengan protokol kesehatan di tengah pandemi COVID-19, dijelaskannya bahwa para pengayah dan pemangku diwajibkan sudah menjalani vaksinasi booster.

“Kami tidak berlakukan shift karena akan menimbulkan antrean di luar pura dan membuat kerumunan, jadi mereka bersembahyang mandiri mengalir seperti air, sehingga tidak ada pembatasan. Karena begitu masuk pura langsung sembahyang langsung pulang tanpa menunggu giliran,” pungkasnya.

Pantauan SuaraBali.id, di lokasi pukul 14.00 Wita pun demikian, hanya ada segelintir pemedek yang datang di Pura Jagatnatha. 

Hari Raya Pagerwesi ini juga menjadi momentum para pedagang kaki lima (PKL) salah satunya pedagang sate babi untuk meraup keuntungan lebih menjajakan dagangannya, seporsi sate babi dijual dengan harga Rp 15 ribu.

Kontributor Bali : Yosef Rian

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini

Tampilkan lebih banyak