Perbekel Protes, SMPN 3 Temesi Gianyar Kelebihan Kapasitas Dan Tiap Tahun Selalu Berebut

Ia juga mempertanyakan dari mana saja siswa yang diterima di SMPN 3 Gianyar.

Eviera Paramita Sandi
Senin, 28 Maret 2022 | 13:50 WIB
Perbekel Protes, SMPN 3 Temesi Gianyar Kelebihan Kapasitas Dan Tiap Tahun Selalu Berebut
SMPN 3 Gianyar, Bali [Foto : Istimewa]

SuaraBali.id - Siswa di SMP Negeri 3 Temesi, Gianyar, Bali disebut over kapasitas. Jumlah kelasnya kini disebut mencapai 11 dan dalam satu kelas menampung 50 siswa.

Hal ini pun menjadi masalah karena ada banyak siswa yang akhirnya tereliminasi atau tak bisa diterima di sekolah favorit di desa Temesi tersebut.

Perbekel Temesi, I Ketut Branayoga, pun menanggapi hal ini dengan meminta pemerintah Gianyar untuk membangun SMP negeri baru. Hal itu supaya siswa di Desa Temesi, Kecamatan Gianyar, semuanya tertampung.

“Dulu setelah tiga kali penerimaan siswa baru saya sering kawal dalam penerimaan. Ternyata, banyak tidak diterima. Karena ada mekanisme. Dari prestasi dan lain sebagainya,” ujar Branayoga, Senin (28//3/2022) seperti diwartakan beritabali.com – Jaringan suara.com.

Ia pun melihat adanya jumlah siswa baru selain yang terdaftar. Data yang diperoleh perbekel, jumlah kelas mencapai 11. Satu kelas menampung 50 siswa.

Padahal yang dijanjikan di awal penerimaan hanya 30 orang dalam satu kelas.

 “Cara penerimaan siswa kami dipersulit dengan alasan macam-macam. Namun di satu sisi mereka over kapasitas. Bagaimana prosedur itu. Kalau dari awal, misalnya per kelas 30 orang, lalu tidak ada penerimaan, kami terima kenyataan itu. Ini ada sebuah jumlah yang signifikan,” jelasnya.

Ia juga mempertanyakan dari mana saja siswa yang diterima di SMPN 3 Gianyar.

“Belum jelas dari mana mereka. Ada yang dari luar desa Temesi. Maka kami tuntut, yang ingin sekolah disini bisa diterima,” desaknya.

Dengan adanya kelebihan kapasitas tersebut, pemerintah merubah sekolah swasta di desa Serongga.

“Di Serongga ada SMP swasta, kemungkinan itu bisa dinegerikan. Jadi yang dari Lebih, Serongga, Kesian, bisa kesana. Sehingga mereka tidak merebut zonasi SMPN 3 di Temesi,” pintanya.

Hal ini pun disebut bukan hal baru karena selalu terjadi setiap tahun. Oleh sebab itu pihaknya menagih solusi.

Lebih lanjut dikatakan, bulan depan, siswa baru mulai ancang-ancang mencari sekolah.

“Kami harap, ada pertimbangan yang jelas. Terutama yang ingin sekolah di sini, agar diprioritaskan,” ujarnya.

Apalagi, sejarahnya, para orang tua disini ikut membantu, gotong royong saat zaman Cok Budi Suryawan.

“Janjinya semua warga diterima. Itu sebatas wacana. Sehingga sekarang ada masalah, orang tua kami tidak berpikir sejauh itu,” terangnya.

Perbekel berharap anak-anak Temesi bisa sekolah di SMPN yang berada di Temesi.

“Kami meminta hak untuk sekolah di sini, karena dekat dengan rumah penduduk,” pintanya.

Harapan kepada kepala sekolah, agar memprioritaskan warga Temesi.

“Supaya anak SD kami semua diterima,” tutup dia.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini

Tampilkan lebih banyak