Polres Badung Kerahkan Ratusan Personel Untuk Pengamanan Nyepi 2022

Pengerahan ratusan personel ini bertujuan untuk memberikan rasa aman dan nyaman kepada masyarakat.

Eviera Paramita Sandi
Selasa, 15 Februari 2022 | 20:24 WIB
Polres Badung Kerahkan Ratusan Personel Untuk Pengamanan Nyepi 2022
Perbandingan situasi jalan raya sebelum dan sesaat Hari Raya Nyepi Tahun Saka 1943 di wilayah Desa Sumerta Kelod, Denpasar, Bali, Minggu (14/3/2021). [ANTARA FOTO/Nyoman Hendra Wibowo]

SuaraBali.id - Dalam pengamanan hari Raya Nyepi tahun 2022, pihaknya akan menerjunkan ratusan personel atau sepertiga kekuatan di titik-titik rawan gangguan kamtibmas.

Pengerahan ratusan personel ini bertujuan untuk memberikan rasa aman dan nyaman kepada masyarakat yang merayakan Nyepi di wilayah hukum Polres Badung.

"Kami sudah arahkan Polsek-Polsek untuk bergerak ke Desa Adat untuk melakukan pola-pola pengamanan Nyepi. Dimana kami menjaga keamanan dengan drop personel, agar masyarakat yang melaksanakan Nyepi dapat melaksanakan dengan khusuk," sebut Kapolres Badung AKBP Leo Dedy Defretes, Selasa (15/2/2021).

Pejabat nomor satu di Polres Badung ini mengatakan masih menghitung berapa jumlah personel yang akan dikerahkan saat pengamanan Nyepi di 4 Kecamatan dan sedianya sepertiga dari kekuatan atau 250 personel.

"Para Kapolsek masih mendatakan lokasi yang sudah kita anggap rawan," terangnya.

Mengenai PPKM Level 3 yang berlaku di Bali khususnya di Kabupaten Badung, AKBP Dedy mengungkapkan, jajaran Polres Badung bersama steakeholder terkait sudah sepakat untuk melakukan disiplin prokes. Dan, bersama-sama melakukan patroli untuk melakukan upaya-upaya pencegahan serta penindakan secara tegas dan terukur.

"Kami sudah mensosialisasikan agar semua pelaku usaha hotel restoran tempat wisata wajib menggunakan barcode PeduliLindungi. Hal ini digunakan untuk mengukur tamu-tamu yang datang," tegasnya.

Lebih lanjut, Kapolres Badung mengatakan, pada patroli Sabtu 12 Februari 2022 malam, pihaknya menemukan salah satu cafe di wilayah hukum Polres Badung yang melebihi kapasitas. Bahkan parahnya lagi, pemilik usaha tidak menyedikan barcode peduli lindungi di cafe tersebut.

"Cafe tersebut kapasitas duduknya berdekatan dan melebihi kapasitas. Jika dilihat dari pinggir jalan tanpa masuk ke kafe saja sudah kelihatan sekali. Fatalnya lagi tidak ada barcode PeduliLindungi. Kita ngak tahu nih, pengunjung pembeli yang mau datang kesitu apakah sudah divaksin, apakah berasal dari cluster yang tinggi hitam atau merah," kata mantan Kasat PJR Polda Bali ini.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini