Sejarah Valentine Dan Hubungannya Dengan Cokelat, Bermula dari Bangsa Maya

Sebenarnya, kotak berbentuk isi hati yang diisi coklat merupakan tradisi yang relatif baru.

Eviera Paramita Sandi
Senin, 14 Februari 2022 | 11:20 WIB
Sejarah Valentine Dan Hubungannya Dengan Cokelat, Bermula dari Bangsa Maya
Cokelat valentine (Pixabay/JillWellington)

SuaraBali.id - Hari valentine juga identik dengan hari kasih sayang yang dirayakan pada 14 Februari seperti hari ini. Biasanya di hari ini akan banyak orang memberikan tanda cintanya kepada yang mereka kasihi.

Satu hal yang kerap diberikan saat Valentine adalah Cokelat. Namun mengapa Valentine selalu identik dengan cokelat?

Sebenarnya, kotak berbentuk isi hati yang diisi coklat merupakan tradisi yang relatif baru. Namun demikian soal coklat dan cinta sudah ada sejak ribuan tahun yang lalu.

Mengutip dari Eat This, sejarah pemberian cokelat dimulai dari bangsa Maya. Mereka menghargai keajaiban coklat saat meminumnya.

Tak hanya menyajikan saat upacara keagamaan, coklat merupakan budaya pertama yang menghubungkan dengan cinta.

Beberapa upacara pernikahan yang dilakukan suku Maya adalah ritual, di mana pengantin secara seremonial mulai menyesap coklat. Meskipun coklat menjadi populer di seluruh Eropa Barat setelah diperkenalkan oleh penjajah Spanyol pada abad ke-16, harga coklat terbilang mahal sehingga hanya dikonsumsi oleh para orang kaya.

Memasuki pada pertengahan abad ke-19, perusahaan Inggris JS Fry & Sons menciptakan coklat batang pertama. Dalam tujuh tahun kemudian, perusahaan ini mulai memproduksi kotak buah, ganache dan juga coklat isi kacang berbentuk hati, di mana coklat ini menjadi lambang untuk hadiah di Hari Valentine.

Mengutip dari Chocolate Fetish, walaupun Hari Valentine tidak selalu tentang hari cinta dan juga romansa, selama tahun 1840-an orang-orang Victoria menyukai gagasan untuk menunjukkan rasa kasih sayang, salah satunya lewat hadiah. 

Menurut sejarahnya, Richard Cadbury yang merupakan pewaris perusahaan manufaktur coklat terkenal, mulai melihat peluang besar untuk memanfaatkan coklat dan Hari Valentine.

Pada masa itu coklat dikonsumsi lewat minuman. Tapi kemudian, Cadbury menemukan cara baru untuk mengekstrak mentega kakao murni. Dan dari situ, karena kisah Cupid sangat populer dan para ksatria dikenal memberikan bunga kepada perempuan mereka, Cadbury memilih untuk menggunakan pengetahuan ini untuk keuntungan perusahaannya.

Dari perusahaannya, mereka mulai menjual coklat dalam kotak berbentuk hati, yang dihiasi dengan gambar mawar dan Tuhan bersayap kecil, untuk menciptakan hubungan antara coklat dan cinta. Baru kemudian hal tersebut populer di seluruh dunia.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini

Tampilkan lebih banyak