Berwisata Sambil Belajar di Museum Manusia Purba Gilimanuk Bali

Di Museum yang terletak di ujung barat pulau Bali ini anda bisa mengajak keluarga berwisata dan belajar.

Eviera Paramita Sandi
Kamis, 03 Februari 2022 | 14:43 WIB
Berwisata Sambil Belajar di Museum Manusia Purba Gilimanuk Bali
Museum Purba, Gilimanuk, Jembrana, Bali. [Foto : Kemendikbud.go.id]

SuaraBali.id - Salah satu destinasi yang menjadi alternatif untuk Pendidikan di Bali adalah Museum Manusia Purba yang ada di Gilimanuk, Jembrana, Bali.

Di Museum yang terletak di ujung barat pulau Bali ini anda bisa mengajak keluarga berwisata dan belajar. Letaknya di ujung barat Pulau Bali tepatnya di Desa Gilimanuk, Jembrana, kira-kira 160 km ke arah barat dari kota Denpasar.

Lokasinya dapat dikunjungi dengan sangat mudah.

Museum Manusia Purba ini dibangun di atas Situs Arkeologi di Tepi Teluk Gilimanuk, yang luasnya kira-kira lebih dari 20 ha, berada pada ketinggian sekitar 5 m di atas permukaan air laut dan sekarang telah menjadi ladang kering yang tidak produktif.

Pemerintah Kabupaten Jembrana membangun museum ini bekerja sama dengan Pusat Penelitian dan Pengembangan Arkeologi Nasional, Jakarta dan Balai Arkeologi Denpasar. Museum ini dibuka secara resmi pada tahun 1990.

Pembangunan museum ini bertujuan untuk menyediakan sarana pelestarian hasil-hasil penggalian arkeologi di Gilimanuk, yang dirintis oleh Prof. Dr. R. P. Soejono pada tahun 1963 dan diteruskan hingga beberapa tahun yang lalu.

Berdasarkan hasil-hasil penggalian ini dapat diketahui, bahwa Gilimanuk adalah sebuah necropolis, yaitu perkampungan atau pemukiman nelayan sekaligus juga menjadi tempat pemakaman penduduk, yang berkembang pada masa perundagian, kira-kira 2000 tahun yang silam atau sekitar awal tarih masehi, jauh sebelum pengaruh dari India sampai di Bali.

Ternyata situs ini memang sangat kaya akan warisan budaya seperti terbukti dari temuan yang melimpah, yaitu ratusan rangka manusia purba (anak-anak, laki-laki, dan perempuan) yang dikuburkan di situ bersama-sama dengan benda-benda bekal kubur, seperti periuk, barang-barang perunggu (tajak, gelang, cincing), gelang kayu, gelang kaca, dan lain-lainnya.

Menarik perhatian, ialah ratusan periuk berhias (ada juga yang polos) ditemukan di sini bersama-sama dengan dua buah tempayan besar yang disusun tumpuk sebagai wadah kubur. Di samping itu ditemukan juga wadah kubur lainnya, ialah berupa sarkofagus, berdampingan dengan penguburan tanpa wadah. (beritabali.com)

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini

Tampilkan lebih banyak