SuaraBali.id - Kepolisian di Bali tengah melakukan penyelidikan terhadap aksi pengeroyokan yang diduga dilakukan oleh komplotan warga negara asing (WNA) berpenutup wajah terhadap sesama WNA yang disekap di dalam mobil pada sebuah kawasan di Bali.
Rekaman video detik-detik saat pengeroyokan pun itu pun beredar luas dan viral di media sosial. Dalam video berdurasi 16 detik itu tampak seorang bule diikat di bagian belakang mobil berwarna hitam lalu dihujani bogem mentah oleh komplotan sesama bule yang berbadan besar.
Warga yang melintas pun hanya menyaksikan dan tidak bisa berbuat apa-apa.
Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Bali, Kombes Pol Surawan mengatakan saat ini pihaknya belum mengantongi identitas para pelaku dan masih dalam penyelidikan.
"Belum, masih dalam penyelidikan,"sementara masih ditangani di Polres Badung, kita semalam back up," kata Kombes Pol Surawan Kamis (3/2/2022).
Saat ini diketahui bahwa pihak yang mengaku korban sudah membuat laporan kepolisian di Polsek Kuta Utara. Dalam laporan itu Kanitreskrim Polsek Kuta Utara, Iptu I Made Purwantara menjelaskan, bahwa korban ialah Oleg Zheinov yang merupakan warga negara Ukraina.
"Akibat kejadian tersebut korban menderita luka memar di bagian rahang sebelah kiri dan luka lecet pada lutut sebelah kiri," terang Purwantara.
Mengaku Polisi Internasional
Diketahui aksi pengeroyokan itu terjadi di depan Luxury Lime Villas Jalan Subak Sari Nomor 30 A, Banjar Tegal Gundul, Desa Tibubeneng, Kuta Utara, Badung, pada Rabu (2/2/2022) sekitar pukul 12.30 Wita.
Aksi brutal itu dipicu oleh masalah hilangnya motor yang disewa oleh terduga pelaku sesama WN Ukraina bernama VK (30).
Peristiwa bermula saat korban mendatangi pelaku di tempat kejadian perkara (TKP) guna mempertanyakan dan meminta pertanggungjawaban terkait hilangnya motor Honda PCX yang diduga milik teman korban sekaligus saksi yakni wanita asal Manokwari Papua, bernama CEM (26).
Tak terima dituduh, terduga pelaku justru menelpon orang yang diduga merupakan komplotan bule pengeroyokan lainnya. Uniknya disebut juga bahwa pelaku mengaku sebagai polisi internasional.
"Kelompok ini membawa mobil Fortuner warna Hitam tanpa nomor polisi, menggunakan rotator dan membunyikan sirine," kata dia.
Diduga saat dimasukkan ke bagian belakang mobil itulah korban juga dihujani pukulan, ada pula salah seorang dari komplotan membawa tongkat baseball. Korban disekap dan di dalam mobil diduga sempat dibawa ke arah Kediri, Tabanan,
"Korban sempat disekap sekitar 2 jam lalu dibebaskan," ujarnya.
Handphone korban juga dirampas lalu diminta kata sandinya, bahkan diancam bakal dipatahkan kakinya apabila tidak mengatakan kata sandi. Korban akhirnya memberitahu kata sandi HP miliknya karena tak punya pilihan lain.
"Menurut saksi pada handpone yang dirampas oleh pelaku tersebut terdapat Kartu ATM, beserta catatan penting Bank ID dan passwordnya," tutup Purwantara.
Kontributor : Yosef Rian