Peristiwa bermula saat korban mendatangi pelaku di tempat kejadian perkara (TKP) guna mempertanyakan dan meminta pertanggungjawaban terkait hilangnya motor Honda PCX yang diduga milik teman korban sekaligus saksi yakni wanita asal Manokwari Papua, bernama CEM (26).
Tak terima dituduh, terduga pelaku justru menelpon orang yang diduga merupakan komplotan bule pengeroyokan lainnya. Uniknya disebut juga bahwa pelaku mengaku sebagai polisi internasional.
"Kelompok ini membawa mobil Fortuner warna Hitam tanpa nomor polisi, menggunakan rotator dan membunyikan sirine," kata dia.
Diduga saat dimasukkan ke bagian belakang mobil itulah korban juga dihujani pukulan, ada pula salah seorang dari komplotan membawa tongkat baseball. Korban disekap dan di dalam mobil diduga sempat dibawa ke arah Kediri, Tabanan,
"Korban sempat disekap sekitar 2 jam lalu dibebaskan," ujarnya.
Handphone korban juga dirampas lalu diminta kata sandinya, bahkan diancam bakal dipatahkan kakinya apabila tidak mengatakan kata sandi. Korban akhirnya memberitahu kata sandi HP miliknya karena tak punya pilihan lain.
"Menurut saksi pada handpone yang dirampas oleh pelaku tersebut terdapat Kartu ATM, beserta catatan penting Bank ID dan passwordnya," tutup Purwantara.
Kontributor : Yosef Rian