SuaraBali.id - Suhu udara beberapa hari belakangan ini terasa sangat gerah. Bahkan sinar matahari terasa amat terik di siang hari.
Prakirawan BMKG Stasiun Meteorologi Zainuddin Abdul Madjid, NTB Wulan Wandarana, mengatakan suhu lebih panas akibat adanya fenomena cuaca belokan angin dan konvergensi di wilayah Indonesia bagian barat.
Inilah yang mengakibatkan beberapa hari terakhir keadaan cuaca cerah dan sering tidak mengalami hujan.
“Keadaan cuaca cerah beberapa hari ini di sebagian wilayah NTB diakibatkan oleh adanya fenomena cuaca belokan angin dan konvergensi di wilayah Indonesia bagian barat,” katanya, Selasa (25/1/2022) sebagaimana diwartakan beritabali.com – Jaringan Suara.com.
Tak hanya itu, adanya kecepatan angin akibat perbedaan tekanan di wilayah NTB menjadi penyebab berkurangnya suplai massa udara untuk pembentukan awan di wilayah NTB. Seperti diketahui, kurangnya tutupan awan mengakibatkan sinar matahari langsung tembus ke permukaan bumi, sehingga menyebabkan suhu terasa panas.
Hal itulah yang menyebabkan cuaca di beberapa wilayah di NTB saat ini panas, namun Wulan mengimbau agar masyarakat mewaspadai cuaca yang tiba-tiba menjadi ekstrem.
“Namun, kami juga mengimbau agar masyarakat tetap waspada terhadap fenomena cuaca ekstrem yang terjadi secara tiba-tiba seperti hujan lebat, angin puting beliung, angin kencang, dan peningkatan tinggi gelombang yang memicu terjadinya bencana hidrometeorologi,” katanya.
Perubahan cuaca secara tiba-tiba dapat terjadi di NTB, meskipun saat ini suhu terasa panas.
“Kewaspadaan musim hujan khususnya wilayah yang rentan dan berpotensi terjadi banjir dan tanah longsor. Bagi masyarakat yang hendak memperoleh informasi diharapkan terus memantau perkembangan cuaca terkini BMKG,” katanya.