Lalu suatu hari bawang putih pergi ke sungai hendak mencuci pakaian, ia masih mengantuk dan lemas. Saat mencuci Bawang Putih tidak sadar, bahwa selendang kesayangan ibu tirinya hanyut ketika dicuci.
Lalu ia sadar sejak ingin memasukkan semua pakaian yang dicucinya di dalam keranjang, bahwa selendang cuciannya ada yang hilang.
“Ah, selendang kesayangan ibu tidak ada. Jangan-jangan hanyut di sungai. Aduh, bangaimana ini? aku tidak berani pulang, ibu pasti akan mengukumku,” gerutunya.
Lalu mau tidak mau, Bawang Putih pergi menyusuri sungai untuk mencari selendang yang hanyut tadi.
Baca Juga:Viral Bridesmaid Rewang Potong Bawang Merah, Warganet: Ini Baru Benar!
Di tengah jalan, ia bertemu dengan seorang petani yang sedang memandikan sapinya, “Paman, apakah paman melihat selendang warna merah hanyut di sungai?” tanya Bawang Putih.
Petani itu pun mengangguk dan menjawab, “selendang merah? Hmmm …,” katanya.
“Sepertinya selendang itu diambil nenek tua yang sedang mencuci pakaian tadi. Rumah nenek itu ada di atas gunung,” jawab paman petani itu.
Lantas dengan sekuat tenaga, Bawang Putih berangkat ke gunung untuk menemui si nenek. Akhirnya, ditemuilah si nenek di sebuah rumah yang berada di atas gunung. Bawang Putih awalnya mengetuk pintu.
Tok, tok, tok!
Baca Juga:Petani di Temanggung Curhat Impor Bawang Putih Saat Panen, Presiden Jokowi Telepon Mendag
“Permisi, nek, apakah nenek melihat selendang merah yang hanyut di sungai tadi?” kata Bawang Putih dengan suara rendahnya.