Cerita Bawang Merah dan Bawang Putih, Dongeng Anak Penuh Pesan Moral Kebaikan

Cerita bawang merah dan bawang putih merupakan salah satu dogeng populer yang ada di Indonesia.

Nur Afitria Cika Handayani
Sabtu, 18 Desember 2021 | 11:06 WIB
Cerita Bawang Merah dan Bawang Putih, Dongeng Anak Penuh Pesan Moral Kebaikan
Cerita bawang merah bawang putih. (Youtube/Dongengkita)

“Lihat Bawang Merah, akhirnya dia meninggal juga. Ha .. ha .. ha.” kata ibu tiri bawang putih dengan bengisnya.

“Iya, Bu, kita akan kaya sekarang,” jawab bawang merah sambil ketawa mengejek.

Sejak saat itu, kehidupan bawang putih semakin sengsara karena setelah sepeninggal ayahnya.

Tidak ada lagi ayah yang menjadi pelindung dan menyayanginya, ibu tiri dan bawang merah semakin menjadi-jadi untuk menyiksa bawang putih. Namun, bawang putih masih terus mencoba bersabar dengan keadaan, meski kadang-kadang ia kerap menangis saat malam hari.

Baca Juga:Viral Bridesmaid Rewang Potong Bawang Merah, Warganet: Ini Baru Benar!

“Ya Tuhan, tolonglah aku, kenapa mereka selalu jahat padaku?” rintihan doanya sambil menangis.

Lalu suatu hari bawang putih pergi ke sungai hendak mencuci pakaian, ia masih mengantuk dan lemas. Saat mencuci Bawang Putih tidak sadar, bahwa selendang kesayangan ibu tirinya hanyut ketika dicuci.

Lalu ia sadar sejak ingin memasukkan semua pakaian yang dicucinya di dalam keranjang, bahwa selendang cuciannya ada yang hilang.

“Ah, selendang kesayangan ibu tidak ada. Jangan-jangan hanyut di sungai. Aduh, bangaimana ini? aku tidak berani pulang, ibu pasti akan mengukumku,” gerutunya.

Lalu mau tidak mau, Bawang Putih pergi menyusuri sungai untuk mencari selendang yang hanyut tadi.

Baca Juga:Petani di Temanggung Curhat Impor Bawang Putih Saat Panen, Presiden Jokowi Telepon Mendag

Di tengah jalan, ia bertemu dengan seorang petani yang sedang memandikan sapinya, “Paman, apakah paman melihat selendang warna merah hanyut di sungai?” tanya Bawang Putih.

Petani itu pun mengangguk dan menjawab, “selendang merah? Hmmm …,” katanya.

“Sepertinya selendang itu diambil nenek tua yang sedang mencuci pakaian tadi. Rumah nenek itu ada di atas gunung,” jawab paman petani itu.

Lantas dengan sekuat tenaga, Bawang Putih berangkat ke gunung untuk menemui si nenek. Akhirnya, ditemuilah si nenek di sebuah rumah yang berada di atas gunung. Bawang Putih awalnya mengetuk pintu.

Tok, tok, tok!

“Permisi, nek, apakah nenek melihat selendang merah yang hanyut di sungai tadi?” kata Bawang Putih dengan suara rendahnya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

Terkini