Sekolah di Mataram yang Tergenang Akibat Banjir Kini Mulai Beroperasi Normal

Dikarenakan lokasi sekolah berada di bawah bahu jalan sehingga ketika terjadi hujan deras dengan intensitas tinggi dan merata, memicu terjadinya genangan.

Eviera Paramita Sandi
Jum'at, 10 Desember 2021 | 15:58 WIB
Sekolah di Mataram yang Tergenang Akibat Banjir Kini Mulai Beroperasi Normal
Sejumlah siswa SMP di Mataram, Provinsi Nusa Tenggara Barat, satu persatu keluar dari gerbang sekolah saat jam pulang. [ANTARA/Nirkomala]

SuaraBali.id - Sejumlah sekolah yang terdampak genangan di Kota Mataram, Provinsi Nusa Tenggara Barat, akibat cuaca ekstrem pada Minggu-Senin (6/12/2021), sudah kembali beraktivitas normal.

Diketahui jumlah sekolah yang tergenang sebanyak lima sekolah yakni tiga sekolah dasar (SD) di Kecamatan Ampenan meliputi SDN 21, SDN 5 dan SDN Karang Panas, serta dua SD di Kecamatan Cakranegara.

Namun hal itu hanya berlangsung sehari, sebab pada hari Selasa, kondisi sekolah langsung dibersihkan dan dirapikan. Kemudian pada hari berikutnya siswa kembali masuk dan melaksanakan ujian semester yang sempat tertunda.

"Saat itu, kita memang mengizinkan sekolah untuk meliburkan siswa dan menunda kegiatan ujian semester karena kondisi sekolah tidak memungkinkan," kata Kepala Dinas Pendidikan (Disdik) Kota Mataram H Lalu Fatwir Uzali di Mataram, Jumat (10/12/2021).

Baca Juga:Ibek Ditangkap di Hotel Saat Berduaan Dengan Mantan Istrinya

Ia pun bersyukur dalam beberapa hari ini kondisi cuaca juga mendukung sehingga pemulihan kondisi sekolah setelah genangan bisa lebih cepat. Lebih jauh Fatwir mengakui, sekolah yang tergenang dengan ketinggian sekitar 10-25 sentimeter dipicu karena sekolah berada di pusat perkampungan, sehingga kesulitan mendapat akses saluran primer.

Tak hanya iktu dikarenakan lokasi sekolah berada di bawah bahu jalan sehingga ketika terjadi hujan deras dengan intensitas tinggi dan merata, memicu terjadinya genangan.

"Kalau hujannya normal atau biasa-biasa saja, genangan tidak pernah terjadi. Pasalnya, hampir semua sekolah di kawasan rawan genangan sudah memiliki biopori atau sumur resapan," katanya.

Namun demikian, ke depan pihaknya akan melakukan evaluasi terhadap kondisi bangunan fisik sekolah tersebut sebagai langkah antisipasi agar tidak muncul genangan ketika terjadi cuaca ekstrem.

"Termasuk untuk penanganan sampah dan kebersihan. Siapa tahu biopori di lingkungan sekolah sudah tertimbun sampah atau lainnya," ujarnya. (ANTARA)

Baca Juga:Bukit Menangis di Bypass Menuju Sirkuit Mandalika Viral, Warga Yakin Airnya Berkhasiat

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini

Tampilkan lebih banyak