SuaraBali.id - Kepala Satuan Polisi Pamong Praja (Kasatpol PP) Badung, I Gusti Agung Ketut Suryanegara mempertanyakan izin bangunan Karma Kandara Private Beach yang terbakar, di Desa Ungasan, Kecamatan Kuta Selatan, Badung, Bali, Sabtu (13/11/2021) malam.
Pihaknya sudah berkoordinasi dengan Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu Kabupaten Badung (DPMPTSP) Badung, terkait perizinan bangunan tersebut.
Dalam waktu dekat pihaknya akan mendatangi lokasi untuk memeriksa semua perizinannya.
"Memang kami dan dinas perizinan sedang koordinasi memastikan izin mereka dan ke lapangan," katanya dihubungi, Senin (15/11/2021).
Baca Juga:Jessica Iskandar : Sore Kita Menikmati Sunset di Karma Kandara Bali, Malamnya Kebakaran
Hal tersebut untuk mengetahui semua perizinannya apakah sudah lengkap. Kemudian sudah sesuai atau belum. Lalu memastikan apakah bangunannya masuk sempadan pantai.
"Nanti tidak ada alasan bagi mereka, (mengaku) sudah ada izin makanya kita dengan dinas perizinan (ke sana). Artinya, saya enggak bisa menuduh, saya harus lihat izinnya siapa tahu dapat izin atau tidak, makanya kita cek," kata dia.
Ia mengatakan bangunan tersebut berlokasi di dasar tebing dan di pinggir pantai. Selain tak aman dari kebakaran karena susah akses petugas Damkar, bangunan juga rawan terkena air pasang.
"Bukan hanya kebakaran kalau terjadi pasang bisa hanyut bisa di tepi pantai, nanti ujungnya pemerintah (disebut) tidak bisa membantu biasanya kan gitu. Kalau udah ada kecelakaan atau kebakaran sepertinya pemadam kebakaran ga bisa membantu, kan enggak ada akses gimana bisa kita mau bantu," kata dia.
Ia mengatakan Pemkab Badung sedang menyusun regulasi terkait bangunan-bangunan yang ada di tebing dan pinggir pantai wilayah Kuta Selatan.
Baca Juga:Bangunan di Karma Kandara Private Beach Ludes Terbakar, Lokasi Disebut Jauh dari Aman
Sejauh ini, menurutnya ada 10 bangunan resto private beach yang serupa dengan Karma Beach Bali.
Pihaknya belum melakukan cek secara detail bagaimana bangunan-bangunan tersebut.
"Pantai di Kutsel lebih dari 10-an (bangunan serupa). Apakah kontruksi atau apa belum dipastikan karena kita belum cek secara detil kita baru cek fisik saja. Pasti kita akan cek secara detil biar ga nanti ujungnya pemerintah ga bantu. Biar ga begitu kesannya," katanya.
Kontributor : Imam Rosidin