Penjelasan Mengapa Penjor Galungan di Bali Dipasang Pada Saat Penampahan

Pada saat itu masyarakat biasanya nampah atau memotong hewan salah satunya untuk digunakan ngelawar.

Eviera Paramita Sandi
Minggu, 07 November 2021 | 13:00 WIB
Penjelasan Mengapa Penjor Galungan di Bali Dipasang Pada Saat Penampahan
Umat Hindu memasang hiasan janur menjelang Hari Raya Galungan di Kuta, Bali, Senin (19/5). [Antara/Nyoman Budhiana]

Selain itu penggunaan bambu dalam membuat penjor juga memiliki makna tertentu.

Menurut Guna, secara filosofis bambu dianggap sebagai tumbuhan yang tegak lurus ke ata

s kemudian setelah di puncak merunduk ke bawah yang juga sering diidentikkan dengan pemimpin bahwa kebenaran harus ditancapkan setelah di atas jangan lupa yang di bawah.

"Pada teks lontar Jnana Sidanta, bambu dijadikan metafora untuk kerinduan atman dengan paramatman. Sehingga ada istilah dewa ambara yoga di mana bambu dianggap sebagai tubuh dan udara di dalam bambu disebut atman. Siang dan malam atmam ini mencari jalan keluar agar udara dalam bambu bertemu udara bebas atau mahaudara," kata Guna.

Sehingga bambu digunakan sebagai sarana karena antara udara yang ada di dalam bambu dengan jiwatman yang ada di dalam tubuh manusia dianggap memiliki kesejajaran.(sumber: propinsibali.com)

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

Terkini