SuaraBali.id - 22 tersangka pemalsu surat vaksin dari Bali ke Lombok dilimpahkan ke Kejaksaan Negeri (Kejari) Karangasem untuk segera disidang di Pengadilan Negeri (PN). Sedangkan proses pelimpahan tahap 2 ini dilakukan secara virtual.
Mereka pun kini ditahan di Karangasem, Sebagian di Rutan Polres Karangasem dan lainnya di LP Karangasem, Bali.
"Kemarin Jaksa pada Kejaksaan Negeri Karangasem telah menerima tahap 2 (penyerahan tersangka dan barang bukti) perkara pemalsuan vaksin dari penyidik Polres Karangasem," kata Kasipidum Erwin Rionaldy Koloway melalui Kasi Intel Kejaksaan Negeri Karangasem I Dewa Gede Semara Putri, Selasa (26/10/2021).
Ke 22 tersangka dibagi menjadi 5 berkas perkara dan telah dilakukan penahanan rutan selama 20 hari.
"Jadi tahap 2 dilakukan secara virtual dan mereka itu dibagi menjadi 5 berkas perkara dan telah dilakukan penahanan rutan selama 20 hari," lanjut Semara Putra.
Sementara itu, berkas perkaranya akan segera dilimpahkan ke Pengadilan Negeri (PN) Amlapura dan untuk segera disidangkan. Dan saat ini ke 22 tersangka pemalsuan sertifikat vaksin sebagian telah ditahan di Rutan Lapas Karangasem.
"Ya untuk pelimpahan berkas perkaranya segera dilimpahkan ke Pengadilan Negeri (PN) Amlapura dan kita menunggu penetapan dari hakim untuk persidangan nantinya," ujar Semara Putra.
"Untuk sebagian tersangka tersebut ditahan di Rutan Polres Karangasem namun ada 15 yang telah digeser penahanan di LP Karangasem," lanjut Semara Putra.
Sebelumnya diberitakan, Kepolisian Resor (Polres) Karangasem, Bali, menangkap 22 orang pengguna sertifikat vaksin palsu saat hendak menyeberang dari Bali ke Pulau Lombok, Nusa Tenggara Barat (NTB). 18 dari 22 orang yang ditangkap merupakan anak buah kapal (ABK).
Ke-22 orang tersebut berinisial I (45), SH (29), YR (45), AH (29), H (32), PA (38), A (21), MF (38), H (22), J (36), AS (17), R (21), S (46), A (23), S (39), WHA (21), JI (21), J (31), J (50), S (36), R (24), dan S (21).