Pelaku Pariwisata di Gianyar Keberatan Wajib PCR Sebagai Syarat Masuk Bali

Persyaratan ini dinilai memberatkan, bahkan terkesan ada kemunduran. Sebab saat PPKM level IV sebelumnya, syarat masuk Bali cukup tes antigen.

Eviera Paramita Sandi
Senin, 25 Oktober 2021 | 17:36 WIB
Pelaku Pariwisata di Gianyar Keberatan Wajib PCR Sebagai Syarat Masuk Bali
Bali Safari Marine Park / Safaribaliticket.com

SuaraBali.id - Adanya aturan syarat masuk Bali dengan wajib swab test PCR dikeluhkan pelaku pariwisata di Gianyar, Bali. Menurutnya aturan tersebut perlu ditinjau ulang.

Hal ini diungkapkan oleh CEO Taman Safari Group Indonesia, Daniel Hartono saat ditemui Senin (25/10) di Bali Safari and Marine Park Gianyar. Sebagai pengelola wisata di Bali ia menilai kebijakan tersebut kurang tepat.

Menurutnya, kewaspadaan tetap harus dilakukan. Namun kebijakan yang terkesan dipaksakan ini dinilai kurang pas.

Persyaratan ini dinilai memberatkan, bahkan terkesan ada kemunduran. Sebab saat PPKM level IV sebelumnya, syarat masuk Bali cukup tes antigen.

Namun setelah turun level menjadi II, syarat masuk Bali justru diperketat.

"Kita mengertilah kebijakan pemerintah. Tapi pemberlakuan tes PCR, terus terang memberatkan.  Dari antigen ke PCR, selisihnya bisa dipakai nginap dan makan. Itu memang memberatkan. Harapan saya agar itu ditinjau ulang," ujarnya seperti diwartakan beritabali.com – Jaringan Suara.  

Diakui, pemberlakuan tes PCR ini berpengaruh pada tingkat kunjungan. Sejak dibuka 11 September 2021, rata-rata kunjungan per hari sekitar seratusan wisatawan domestik.

Namun ketika ada kebijakan PCR tersebut, kembali terjadi penurunan.

"Ya sekitar 10% turun," ujarnya didampingi General Manajer Jennifer Suryadi.

Namun demikian, operasional dan perawatan terhadap satwa dipastikan tidak ada pengurangan. Daniel optimis pandemi akan segera berakhir.

"Kita tahu badai pasti berlalu, maka itu kita tetap merawat tempat konservasi ini," jelasnya.

Menurutnya, kondisi ini tidak akan berlangsung lama. Harapannya, awal Tahun 2022 pemerintah memberikan kemudahan bagi turis internasional berlibur ke Bali.

"Karena dampaknya ke masyarakat Bali, sumber penghasilan utama dominan dari pariwisata. Seperti yang saya lihat sendiri di Renon, banyak mobil mewah harus berdagang macam-macam. Dan saya dengar itu mantan pemilik travel agent," ungkapnya.

General Manajer Bali Safari and Marine Park, Jennifer Suryadi menambahkan bahwa pasca dibuka kembali tanggal 11 September 2021 lalu, jumlah kunjungan ke taman satwa yang berlokasi di Jalan Bypass Ida Bagus Mandra, Desa Serongga, Gianyar, rata-rata 100 hingga 200 orang per harinya.

"Kalau weekend dan tanggal merah bisa meningkat dua kali lipat, dan didominasi wisatawan domestik," ujarnya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini