Berawal dari Bule Yang Dikira Hippies, Balawista Pantai Kuta Kini Jadi Baywatch-nya Bali

Hippies adalah kelompok orang yang mempraktekkan kehidupan bebas dengan berpakaian seenaknya dan berusaha membebaskan diri dari kemelut dunia.

Eviera Paramita Sandi
Selasa, 12 Oktober 2021 | 13:48 WIB
Berawal dari Bule Yang Dikira Hippies, Balawista Pantai Kuta Kini Jadi Baywatch-nya Bali
Bila melihat Kembali sejarah Balawista, tim penyelamat Pantai Kuta ini dulunya bernama "Waja Surf Life saving Guard".

SuaraBali.id - Bila anda berkunjung ke Pantai Kuta, Badung, Bali ada sebuah regu penyelamat yang selalu menjaga pantai tersebut  yakni Badan Penyelamat Wisata Tirta (Balawista). Bisa dibilang Balawista merupakan "baywatch" di Pantai Kuta.

Bila melihat Kembali sejarah Balawista, tim penyelamat Pantai Kuta ini dulunya bernama "Waja Surf Life saving Guard". Yang mana kelompok ini merupakan kumpulan anak muda yang senang kegiatan olah raga dan pecinta alam.

"Awalnya merupakan sekumpulan anak muda yang gemar olah raga dan kegiatan pecinta alam. Mulai tahun 1965-an, kami sudah sering berlatih fisik di alam termasuk di Pantai Kuta yang waktu itu masih sepi sekali," jelas tokoh pendiri Balawista Kuta, I Gde Berata seperti diwartakan BeritaBali.com – Jaringan Suara.

Tahun 1970, saat sedang berada di Pantai Kuta untuk latihan fisik, Gde Berata bertemu seorang bule atau turis asing yang sedang berada di Pantai Kuta. Awalnya Gde mengira bule itu "hippies", karena waktu itu memang banyak "hippies".

Hippies adalah kelompok orang yang mempraktekkan kehidupan bebas dengan berpakaian seenaknya dan berusaha membebaskan diri dari kemelut dunia. Hippies berkeliaran di kawasan wisata Pantai Kuta.

"Pantai Kuta dulu masih sepi, tidak seperti sekarang, hanya ada satu-dua turis, dan hampir semuanya berpenampilan ala hippies itu," jelas Berata.

Setelah berkenalan, turis asing yang disangka hippies ini kemudian mengajari Berata muda dan teman-temannya cara-cara penyelamatan pantai.

Setelah kenal lebih jauh, Gde Beratha akhirnya tahu kalau bule itu bernama Kevin Weldon, Presiden "Surf Life Saving Australia" di masa itu.

Setelah mendapat latihan dari Kevin Weldon, pada 28 Oktober 1972 Balawista Pantai Kuta akhirnya resmi berdiri yang dipromotori sendiri oleh Weldon.

Pada awal berdirinya, anggota Balawista Kuta Bali dilatih tenaga profesional dari beberapa negara, terutama Australia.

Kemampuan utama yaitu berenang di laut, sehingga bisa memberikan pertolongan saat ada kecelakaan.

"Beliau (Kevin Weldon) sendiri yang langsung turun tangan. Waktu itu kita disuruh menyiapkan orang untuk dilatih menjadi penyelamat pantai. Angkatan pertama Balawista sejumlah 75 orang kemudian dididik oleh pelatih-pelatih Australia pada tahun 1973.

Beberapa anggota Balawista yang baru terbentuk juga sempat mendapat latihan di Australia tepatnya di pantai Gold Coast, Palm Beach," jelas pria kelahiran Denpasar 20 Juni 1939 ini.

Tahun demi tahun, organisasi penyelamat pantai ini terus berkembang. Saat ini jumlah anggota Balawista sudah ratusan orang. Mereka tersebar di 18 pos penjagaan dan satu pos utama sepanjang 63 kilometer garis pantai di Kabupaten Badung.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini