Samar-Samar Dendangan Biduanita, Meski Kerap Dicolek Orang Mabuk Harus Tahan Banting

Sebelum pandemi Covid-19 menghantam, Rama dan timnya bisa mengantongi pendapatan kotor senilai Rp1 juta. Jumlah uang itu bisa didapatkan pada malam Minggu.

Eviera Paramita Sandi | Yaumal Asri Adi Hutasuhut
Senin, 11 Oktober 2021 | 19:05 WIB
Samar-Samar Dendangan Biduanita, Meski Kerap Dicolek Orang Mabuk Harus Tahan Banting
Penampakan dangdut gerobak di dekat Stasiun Jatinegara, Jakarta Timur. (Suara.com/Yaumal)

Dalam sehari dia dapat mengantongi uang 100 ribu, terkadang bisa dibawa nominal itu. Jika beruntung juga bisa di atasnya.

"Jadi emang tidak menentu," ujarnya.

Pria kelahiran 1986 ini mengaku mulai terjun ke jalanan untuk bernyanyi sejak 1999 dan mulai aktif pada tahun 2000.

"Kayaknya baru umur belasan saat itu," imbuh Megi.

Tak ada pilihan baginya, sejak meninggalkan kampung halaman  di Cirebon, profesi ini harus dijalani sebaik-baiknya.

"Kami nikmati saja, walaupun siapa sih yang mau di jalanan" ujar Megi.

Kata ayah dari lima orang anak ini, saat mendendangkan lagu dia harus profesional. Semua beban masalahnya harus dilepas. Namun, setelah pulang ke rumah, segala permasalahan hidup kembali berputar-putar di pikirannya.

"Enak saat di sini, kita nyanyi, happy-happy, tapi kalau pulang ke rumah yang pusing lagi," ujarnya sambil tertawa.

Tahan Banting Meski Kerap Digoda, Lika Liku Rama Biduan Jalanan yang Kini Naik Kelas - 5

Hiburan Kelas Bawah

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini

Tampilkan lebih banyak