SuaraBali.id - Kawasan Legian, Badung, Bali adalah kawasan yang dihuni oleh banyak pelaku pariwisata. Ada berbagai macam usaha di sana yang mengandalkan denyut pariwisata di Bali salah satunya usaha dekorasi interior.
Namun saat pandemi covid-19 merebak dimana hotel dan villa di Bali banyak yang tutup dampaknya sangat terasa bagi pelaku industri dekorasi. Seperti yang dialami Nofa.
22 tahun menjalani usaha dekorasi di Legian kini ia harus berusaha keras mempertahakan usahanya. Walau tak mudah dan kondisi ekonomi belum stabil, ia tetap beraktivitas produksi.
Dalam kondisi Pandemi ini, ia hanya bermodal percaya diri serta tetap berusaha.
"Menurut saya mengapa masih mampu bertahan dalan kondisi ini. Ya, karena melihat masih ada harapan," katanya, Kamis (7/10/2021) saat ditemui di tempat usahanya.
Dengan hanya bermodal percara diri (PD) serta tetap berusaha secara maksimal, ia meyakini harapan tersebut akan tetap ada.
"Kalau saya, tetap percaya diri saja dan tetap berusaha dengan segala upaya. Maka, saya yakin harapan perubahan masih ada saat ini maupun ke depan," ujarnya.
Sebelum pandemi, ia memaparkan kurang lebih ada ratusan pesanan dikerjakan datang dari Villa, Hotel maupun restoran di beberapa daerah di Bali.
"Saat masih normal bisanya saya melayani pesanan dari beberapa Hotel, Villa maupun restoran di sini (Daerah Legian dan sekitarnya) dan beberapa daerah di Bali dengan pesanan mencapai ratusan unit dalam sekali pesan," ucapnya.
Dalam menjaring pasar, dirinya menyebut hanya mengandalkan jaringan bisnis dengan mendatangi langsung konsumen.
Nofa berharap, agar segera ada perubahan ekonomi karena 2 tahun lamanya ia menghadapi kondisi ekonomi seperti saat ini.
"Setidaknya cepat berlalu kondisi ini, apalagi usaha saya sangat bergantung sekali dengan pariwisata. Serta jika bisa isu terkait perkembangan Covid-19 jangan terlalu dibesar-besarkan karena hal tersebut tentu akan sangat berpengaruh dengan kedatangan wisatawan ke Bali khususnya," harap Nofa.