Lasmini Meninggal Dunia Setalah Keliling 8 Rumah Sakit Cari Oksigen, Tapi Tidak Dapat

Kelangkaan oksigen di tengah lonjakan kasus Covid-19 dirasakan oleh Winarni, 43, warga Dusun Bakalan RT 002/RW 007 Desa Tukulrejo, Kecamatan Giriwoyo, Wonogiri.

Pebriansyah Ariefana
Jum'at, 30 Juli 2021 | 16:04 WIB
Lasmini Meninggal Dunia Setalah Keliling 8 Rumah Sakit Cari Oksigen, Tapi Tidak Dapat
Polisi berdiri di dekat tabung oksigen saat penyerahan barang bukti tabung oksigen hasil pengungkapan kasus tindak kejahatan di Monas, Jakarta, Selasa (27/7/2021). [Suara.com/Angga Budhiyanto]

SuaraBali.id - Kabar duka lagi karena kelangkaan oksigen di Indonesia. Kali ini Lasmini meninggal dunia karena tidak dapat oksigen.

Lasmini adalah warga Wonogiri, Jawa Tengah, yang kesulitan mencari oksigen.

Kelangkaan oksigen di tengah lonjakan kasus Covid-19 dirasakan oleh Winarni, 43, warga Dusun Bakalan RT 002/RW 007 Desa Tukulrejo, Kecamatan Giriwoyo, Wonogiri.

Dilansir Solopos.com, skibat kejadian itu, ibunya, Lasmini, 63, meninggal dunia.

Baca Juga:Dukung Program Vaksinasi. Aurel Dewanda Siap Divaksin Dosis Pertama

Winarmi mengatakan, Lasmini sudah sejak lama menderita penyakit kolestrol dan diabetes. Selama 10 hari sebelum meninggal, kondisi Lasmini menurun.

Bahkan saturasi oksigennya cukup rendah. Pada Senin (26/7/2021), saturasinya 60 persen.

Kondisi itu membuat keluarga Lasmini membawanya ke rumah sakit. Saat itu mereka mengunjungi delapan rumah sakit di daerah Wonogiri dan Sukoharjo.

Namun di rumah sakit itu stok oksigen habis. Winarni mencari perawatan untuk ibunya mulai pukul 12.30 WIB hingga pukul 23.30 WIB.

Karena tidak segera mendapatkan oksigen, ia mencoba mencari tabung oksigen full set.

Baca Juga:Kisah Hari Nuryani, Perempuan Kuat Jadi Pemulasara Jenazah COVID-19, Sering Pulang Subuh

Beberapa rekannya dimintai tolong untuk membantu mencari tabung oksigen.

“Kami menemukan ada yang menjual tabung oksigen full set di Solo. Tapi harganya Rp5,5 juta. Ya mahal kalau menurut saya, karena langka juga. Namun karena butuh keluarga sepakat membeli,” ungkap dia.

Pada Selasa pagi, berdasarkan alat pengecek yang digunakan oleh Winarni, saturasi oksigen Lasmi semakin rendah, menyentuh 35 persen.

Lasmini sempat dibawa ke rumah sakit.

Namun stok oksigen di rumah sakit yang dikunjungi menipis.

Sementara itu, tabung oksigen dari Solo yang dipesan tengah diambil oleh rekannya.

Namun, saat oksigen belum sampai, nyawa Lasmini sudah tidak tertolong.

“Tidak ada tanda-tanda terpapar Covid-19. Saat tiba di rumah sakit belum sempat diswab, karena belum menerima perawatan disebabkan minimnya stok oksigen. Pemakaman dilakukan seperti pada umumnya,” kata Winarni.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini