SuaraBali.id - Kepala Kepolsian Resor (Kapolres) Lombok Utara (Lotara) melalui Kapolsek Tanjug AKP Wahono Brurie Cahyono mengungkapkan, seorang ibu rumah tangga (IRT) meninggal akibat tersambar petir.
"Mendengar keterangan sejumlah warga dan tanda-tanda kejadian di TKP, IRT tersebut meninggal akibat tersambar petir," kata Wahono dilansir laman BeritaBali, Rabu (30/6/2021).
Diketahui, korban bernama Nurhayati (44), warga Karang Seme Dusun Majalangu, Kabupaten Lombok Utara (KLU), Provini Nusa Tenggara Barat (NTB) meninggal dunia dengan luka bakar di bagian dada.
Dia menjelaskan, sesaat setelah bunyi petir yang menggelegar pada saat hujan lebat di KLU, IRT tersebut langsung terkapar di dekat kandang sapinya. Kejadian terjadi sekitar pukul 15.30 WITA.
Baca Juga:Berantas Premanisme, Polres Lotara Tangkap 10 Calo Tiket Penyebrangan ke 3 Gili
Warga sekitar pun langsung membawa IRT itu ke Rumah Sakit, tapi nyawanya tetap tidak tertolong.
Pihak keluarga menolak untuk dilakukan otopsi. Keluarga mengikhlaskan kepergian wanita tersebut.
"Kami sempat menawarkan untuk dilakukan Otopsi namun ditolak keluarganya, mereka sudah mengikhlaskan kepergian keluarganya itu," pungkasnya.
Di lokasi kejadian Polisi menemukan sebuah pohon kelapa yang terkelupas batangnya dari atas hingga bawah, seperti habis terkena sayatan. Warga sekitar menduga, bekas sayatan yang ada di pohon kelapa itu merupakan akibat sambaran petir juga.
Baca Juga:Berteduh di Bawah Pohon Saat Hujan, Dua Bapak-bapak Tewas Tersambar Petir