Muncul Seruan Indonesia Lockdown, 4 Bukti COVID-19 Menggila, Masih Bandel?

Indonesia lockdown untuk memperlambat penyebaran COVID-19. Serta meratakan kurva peningkatan COVID-19.

Pebriansyah Ariefana
Senin, 21 Juni 2021 | 15:14 WIB
Muncul Seruan Indonesia Lockdown, 4 Bukti COVID-19 Menggila, Masih Bandel?
Kapolsek Kemayoran Kompol. Ewo Samono memimpin micro lockdown di RW 03 Kelurahan Sumur Batu, Kemayoran, Jakarta Pusat, Selasa. [ANTARA/Mentari Dwi Gayati]

"Mudah-mudahan bisa membantu pasien-pasien yang masih belum mendapatkan tempat isolasi," tutupnya.

Untuk diketahui, tingkat keterisian kasur atau bed occupancy rate (BOR) di RS rujukan saat ini telah mencapai 93 persen. Sementara itu, BOR di ICU di RSUD Kota Tangerang telah mencapai 100 persen.

3. 10 Pusat Kuliner di Jakarta Dibatasi

Pusat Takjil di Jalan Sabang, Jakarta Pusat. (Suara.com/Risna Halidi)
Pusat Takjil di Jalan Sabang, Jakarta Pusat. (Suara.com/Risna Halidi)

Kepolisian Polda Metro Jaya memberlakukan pembatasan mobilitas pada 10 titik pusat kuliner Jakarta pada pukul 21.00-04.00 WIB. pembatasan dilakukan mulai malam ini.

Baca Juga:Jerinx Disebut Salah Paham Soal Endorse Covid-19, Bintang Emon: Sebenernya Ini Sarkas Bung

Termasuk beberapa kawasan kuliner yang kerap terjadi pelanggaran protokol kesehatan guna mencegah kerumunan.

Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Pol. Yusri Yunus menyebut ada dua kawasan kuliner yang menjadi perhatian petugas yakni kawasan kuliner sate taichan di Senayan dan soto "Gultik" di Bulungan.

"Kemarin malam Minggu kami membubarkan di daerah Senayan situ sate taichan. Di situ orang berkumpul tanpa mengindahkan lagi tentang protokol kesehatan mereka tidak pake masker, kumpul rame-rame batasan 5 orang itu melebihi," kata Yusri di Polda Metro Jaya, Senin.

Sedangkan lokasi kedua yang juga menjadi perhatian Polda Metro Jaya adalah kawasan kuliner gulai tikungan (gultik) di Perempatan Jalan Mahakam dan Jalan Bulungan, Jakarta Selatan.

"Saya ambil contoh ada di daerah Bulungan ada UMKM gultik. Kalau datang malam ke sana itu penuh sampai tengah malam sampai subuh. Ini akan kita lakukan nanti pembatasan di sana," ujarnya.

Baca Juga:Setiap Hari Ratusan Terpapar Covid-19, Pemprov DKI: Jangan Bawa Anak-anak Keluar Rumah!

Pembatasan mobilitas ini dinilai bisa menjadi solusi mengatasi kerumunan massa di sejumlah lokasi kuliner yang kerap terjadi pelanggaran protokol kesehatan.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini