Alasan Bule Kanada Buka Kelas Yoga Orgasme di Bali: Tak Ada Seksualitas

Aksi bule Kanada menggelar kelas orgasme banyak menuai kritikan hingga viral di media sosial

Bangun Santoso
Senin, 10 Mei 2021 | 07:49 WIB
Alasan Bule Kanada Buka Kelas Yoga Orgasme di Bali: Tak Ada Seksualitas
Geger Bule Buka 'Kelas Orgasme' di Bali. (Instagram/@denpasar.viral)

SuaraBali.id - Setelah diamankan pihak Imigrasi karena mempromosikan kelas yoga orgasme bertajuk "Tantric Full Body Orgasm", bule Kanada bernama Christopher Kyle Martin (38) akhirnya dideportasi pada Minggu (9/5/2021) ke negaranya.

Dilansir dari Beritabali.com, promosi yoga orgasme yang dilakukan Martin viral di media sosial. Banyak kalangan menyayangkan kegiatan bule Kanada itu.

Kegiatan yoga itu disebut sangat bertentangan dengan kebudayaan Indonesia khususnya kebudayaan Bali yang memegang teguh adat istiadat dan norma agama.

Gubernur Bali Wayan Koster dalam jumpa pers, Minggu, memberikan perhatian secara khusus dan meminta Kakanwil Kementerian Hukum dan HAM Bali untuk melakukan tindakan tegas kepada orang asing tersebut.

Baca Juga:Buka Kelas Yoga Orgasme di Bali, Bule Kanada Ternyata Tak Kantongi Izin

Sementara menurut Kepala Kantor Wilayah Kementerian Hukum dan Ham Bali, Jamaruli Manihuruk, setelah menerima petunjuk Gubernur Bali Wayan Koster, pihaknya berkoordinasi dengan kepolisian, Satpol PP untuk mencari keberadaan Christoper Kyle Martin.

Dalam pengejaran tersebut, tim mengalami kendala. Saat dikejar di wilayah Ubud Gianyar, tim hanya menemui pemilik tempat yoga tapi Martin sudah kabur. Martin akhirnya ditangkap ditempat tinggalnya di Village House Gang Rarud No. 4 Uluwatu, Pecatu Kuta Selatan, pada Jumat 6 Mei 2021 sekitar pukul 17.00 WITA.

Setelah diperiksa, Martin yang masuk ke Indonesia 9 April 2021 itu mengaku bahwa Yoga Tantric Full Body Orgasm sudah lama diiklankan dan lupa dihapus.

Menurutnya, acara Yoga tersebut rencananya diselenggarakan pada tahun 2020 di Karma House Of Tattoos di Jalan Penestanan No 8 Ubud Gianyar. Tapi ditunda hingga tahun 2021 karena Martin tidak memiliki sertifikat sebagai instruktur Yoga dan tidak memiliki ijin kerja.

Martin juga menjelaskan bahwa yoga ini tidak memiliki kandungan seksualitas dikarenakan berbeda dengan genital orgasm dan lebih banyak mempelajari teknik pernafasan.

Baca Juga:Haru! Serasa Punya Teman, Anjing ini Lari Kejar Mobil Wisatawan Saat Pergi

Untuk mengikuti yoga ini peserta diminta bayaran sebesar 20 euro sudah termasuk membayar sewa tempat dan makanan pada saat acara berlangsung.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini