SuaraBali.id - Kasus penjambretan viral di media sosial. Kali ini pelaku jambret menyasar seorang balita yang sedang memegang HP dan asyik menonton video.
Dilansir dari Beritabali.com, kejadian ini berlangsung di tempat usaha Queen Laundry di Jalan Gelogor Carik nomor 51 Pemogan Denpasar Selatan pada Minggu (4/4/2021).
Ibu dari balita itu, yang merupakan pegawai laundry bernama Kurnia Rahayu (32) mengatakan, pelaku jambret berjumlah dua orang. Di mana saat kejadian, dia sedang bekerja shift pagi dan mengajak putrinya.
Setelah di dalam laundry, Kurnia meninggalkan anaknya di depan mesin cuci dan pergi ke kamar mandi hendak mencuci tangan.
Baca Juga:Penjahit Keliling di Bekasi Jadi Jambret Gegara Pengin HP Bagus
"Saya ke kamar mandi dan tinggalkan anak main HP untuk menonton video," ujar Kurnia.
Belum lama di kamar mandi, ia mendengar teriakan anaknya. Ia langsung bergegas ke depan untuk mengetahui apa yang terjadi.
"Tiba-tiba saya mendengar anak saya teriak ketakutan. Pas saya datang handphonenya sudah tidak ada. Anak saya teriak sambil menunjuk dua orang naik motor hitam menuju arah jalan," ungkap Kurnia.
Ia sempat keluar untuk melihat dua pelaku yang kabur naik motor ke Jalan Gelogor Carik ke arah Jalan Pulau Galang, Denpasar Selatan.
Ia juga mengaku shock atas kejadian tersebut. Ia langsung memeluk anaknya dan beruntung tidak diculik atau dianiaya para pelaku.
Baca Juga:Viral Aksi Jambret HP di Toko Semar, Pelaku Minta Maaf dan Mengaku Khilaf
"Syukurlah anak saya tidak diculik dan tidak kenapa kenapa. Tapi HP-nya saja yang dicuri. Memang situasi sedang sepi, apalagi di sebelah tempat potong rambut tutup," katanya sedih.
Menurutnya peristiwa itu sudah ia laporkan ke polisi. Ia mengaku trauma karena baru sekali dialaminya setelah laundry buka sejak tiga bulan belakangan ini.
Sementara Kanit Reskrim Polsek Denpasar Selatan AKP Hadi Mastika Kartiko Putro membenarkan adanya laporan atas peristiwa tersebut. Menurutnya kasus perampasan HP masih diselidiki dengan memeriksa saksi-saksi dan olah TKP.
"Ya masih diselidiki," kata Hadi.