Paus Fransiskus: Mari Doakan Korban Bom Gereja Makassar

Hal itu dikatkaan dalam Misa Minggu Palma yang untuk kedua kalinya tidak dihadiri jemaat karena pandemi virus corona.

Pebriansyah Ariefana
Senin, 29 Maret 2021 | 13:14 WIB
Paus Fransiskus: Mari Doakan Korban Bom Gereja Makassar
Paus Fransiskus berdoa di reruntuhan gereja yang dirusak atau dihancurkan oleh ekstremis ISIS, Minggu (7/3/2021). Zaid AL-OBEIDI / AFP

SuaraBali.id - Paus Fransiskus kutuk aksi bom bunuh diri Gereja Makassar, Gereja Katolik Hati Yesus Yang Mahakudus. Paus Fransiskus doakan korban bom Gereja Makassar.

Hal itu dikatkaan dalam Misa Minggu Palma yang untuk kedua kalinya tidak dihadiri jemaat karena pandemi virus corona.

“Mari kita berdoa bagi seluruh korban aksi kekerasan, terutama korban serangan di depan Gereja Katedral di Makassar, Indonesia. Semoga Bunda Maria, yang senantiasa memandu kita di jalan iman, membantu kita," kata Paus dikutip dari VOA.

Paus Fransiskus memimpin Misa Minggu Palma (28/3/2021) di Basilika Santo Petrus yang hampir kosong karena pandemi COVID-19 28 Maret 2021.

Baca Juga:Fahri Hamzah Soal Bom Gereja Katedral Makassar: Kanapa Gak di Bulan Ramadan

Misa Minggu Palma biasanya dipimpin Paus dengan prosesi di Lapangan Santo Petrus di hadapan puluhan ribu jemaat dan wisatawan yang memegang ranting zaitun dan pohon palem yang disatukan, sebelum merayakan misa di luar ruangan.

Petugas kepolisian mengangkat kantong jenazah berisi bagian tubuh dari terduga pelaku bom bunuh diri di depan Gereja Katedral Makassar, Sulawesi Selatan, Minggu (28/3/2021).  ANTARA FOTO/Indra Abriyanto
Petugas kepolisian mengangkat kantong jenazah berisi bagian tubuh dari terduga pelaku bom bunuh diri di depan Gereja Katedral Makassar, Sulawesi Selatan, Minggu (28/3/2021). ANTARA FOTO/Indra Abriyanto

Bom gereja Makassar

Dua jasad pelaku bom bunuh diri Gereja Makassar atau pelaku bom Gereja Makassar dalam kondisi mengenaskan. Jasad lelaki pelaku bom bunuh diri di Gereja Katolik Hati Yesus Yang Mahakudus masih menempel di motor. Sementara istrinya lebih mengenaskan.

Kabid Humas Polda Sulsel, Kombes Pol E Zulpan menjelaskan, Tim Inafis dan DVI dan Puslabfor Polda Sulsel telah mengumpulkan serpihan tubuh pelaku di sekitar lokasi kejadian.

Dari pengumpulan serpihan tubuh itu, diperoleh kesimpulan bahwa pelaku berjumlah dua orang yang diduga sepasang pengantin.

Baca Juga:Foto-foto Lokasi Penangkapan Teroris di Cibarusah Cikarang Bekasi

"Yang satu itu yang laki-laki masih menempel di motornya, yang lebih parah lagi kondisinya ini yang perempuan," ujar Kombes Pol E Zulpan saat ditemui di sekitar lokasi kejadian.

Menurutnya, kondisi jenazah pelaku terduga sepasang pengantin yang ditemukan di lokasi kejadian itu hancur.

"Sudah dilakukan penelitian oleh tim Inafis dan DVI, siapa kedua pelaku ini. Mudah-mudahan dalam waktu singkat kita bisa sampaikan identitas kedua pelaku," sambungnya.

Petugas kepolisian mengangkat kantong jenazah berisi bagian tubuh dari terduga pelaku bom bunuh diri di depan Gereja Katedral Makassar, Sulawesi Selatan, Minggu (28/3/2021).  ANTARA FOTO/Indra Abriyanto
Petugas kepolisian mengangkat kantong jenazah berisi bagian tubuh dari terduga pelaku bom bunuh diri di depan Gereja Katedral Makassar, Sulawesi Selatan, Minggu (28/3/2021). ANTARA FOTO/Indra Abriyanto

Pelaku bom gereja Makassar wanita bercadar. Dia melakukan bom bunuh diri bersama suaminya di Gereja Katolik Hati Yesus Yang Mahakudus atau Katedral Makassar.

Bom bunuh diri wanita bercasar itu melancarkan aksi sempat terekam kamera tampak berboncengan di atas motor berwarna oranye.

Wanita bercasar itu dibonceng dengan sang suami yang mengenakan jaket cokelat. Dari foto yang beredar, ciri-ciri pelaku pun sama dengan keterangan yang disampaikan oleh polisi, termasuk nomor kendaraan yang disebutkan (DD 5984 MD).

Salah satu pelaku pengeboman bunuh diri atau bomber di depan gerbang Gereja Katedral Makassar telah teridentifikasi berinisial L dan disebut merupakan anggota jaringan teroris Jamaah Ansharut Daulah (JAD).

"Identitas pelaku kita sudah dapatkan dengan inisial L. Yang bersangkutan merupakan kelompok dari kelompok yang beberapa waktu lalu telah kita amankan. Kelompok ini pernah melaksanakan operasi di Jolo Filipina," papar Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo saat ditemui di Makassar.

Dengan diketahuinya identitas pelaku, polisi mengaku akan terus melakukan pendalaman untuk mengetahui motifnya melakukan pengeboman.

"Tentunya pengembangan akan terus dilakukan," ujar Sigit.

Terpisah, Kapolda Sulsel Irjen Pol Merdisyam mengatakan, pihak densus 88 akan mendalami keterkaitan pelaku bom bunuh diri itu dengan 19 teroris asal Sulsel.

"Tentunya akan didalami oleh tim Densus 88," terang Merdisyam saat ditanya keterkaitan aksi teror itu dengan 19 tersangka teroris yang ditangkap pada Januari awal tahun 2021 ini.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini

Tampilkan lebih banyak