Susi Pudjiastuti Colek Jokowi Lagi, Sekarang Minta Stop Impor Beras

Hal itu dikicaukan Susi Pudjiastuti saat komentar soal berita yang menyatakan ratusan ton beras impor tak terpakai.

Pebriansyah Ariefana
Selasa, 16 Maret 2021 | 14:24 WIB
Susi Pudjiastuti Colek Jokowi Lagi, Sekarang Minta Stop Impor Beras
Susi Pudjiastuti soal rumor ASU 'Anies Baswedan - Susi' (YouTube/KompasTV).

SuaraBali.id - Eks Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti kembali colek Jokowi di media sosial Twitter. Susi Pudjiastuti minta Jokowi hentikan impor beras.

Hal itu dikatakan Susi Pudjiastuti dalam akun Twitternya, @SusiPudjiastuti, Selasa (16/3/2021).

"Pak Presiden yang terhormat. Mohon stop impor beras, masyarakat masih ada yang panen, panen juga berlimpah. Mohon berikan dukungan kepada Pak Kabulog untuk tidak melakukan impor. Juga melarang yang lain. @jokowi @KemenBUMN @kementan @Kemendag," tulis Susi Pudjiastuti.

Hal itu dikicaukan Susi Pudjiastuti saat komentar soal berita yang menyatakan ratusan ton beras impor tak terpakai.

Baca Juga:Denny Siregar Rela Jokowi 7 Periode daripada Anies Baswedan Jadi Presiden

Sebelumnya, Direktur Utama Perum Bulog Budi Waseso mengaku kesulitan dalam menyalurkan beras yang ada di gudang milik perseroannya apabila harus melakukan impor lagi sebesar 1 juta ton sebagaimana yang telah direncanakan pemerintah.

Budi Waseso dalam rapat dengar pendapat dengan Komisi IV DPR RI di Jakarta, Senin, mengatakan pihaknya siap untuk menampung beras hingga 3,6 juta ton sesuai kapasitas gudang Bulog di seluruh Indonesia, namun ia meminta agar ada pangsa pasar untuk menyalurkan beras yang diserap.

"Kalau kami membeli sebanyak apapun kami siap, asalkan hilirnya dipakai," kata Budi yang akrab disapa Buwas tersebut.

Dia menyebut Bulog telah kehilangan pangsa pasar sebesar 2,6 juta ton beras per tahun dikarenakan Program Rastra (beras untuk keluarga sejahtera) diganti oleh pemerintah menjadi Bantuan Pangan Nontunai (BPNT).

Yang tadinya masyarakat mendapatkan bansos berupa beras dari Bulog, kini diberikan bantuan secara nontunai yang bisa dibelanjakan sendiri oleh masyarakat penerima manfaat di warung-warung yang bekerja sama dengan Kementerian Sosial.

Baca Juga:Jokowi Akan Buka Wisata Bali di Ubud, Sanur, dan Nusa Dua

Buwas melaporkan persediaan beras per 14 Maret 2021 di gudang Bulog mencapai 883.585 ton dengan rincian 859.877 ton merupakan stok cadangan beras pemerintah (CBP), dan 23.708 ton stok beras komersial.

Dari jumlah stok CBP yang ada saat ini, Buwas mengungkapkan terdapat beras turun mutu eks impor tahun 2018 sebanyak 106.642 ton dari total impor beras tahun 2018 sebesar 1.785.450 ton.

Buwas menyebut beras yang sudah dalam masa simpan tahunan keseluruhannya berjumlah 461 ribu ton. Sementara beras sisa impor tahun 2018 yang masih tersedia di gudang Bulog yaitu 275.811 ton, dengan sebanyak 106.642 ton di antaranya mengalami turun mutu.

Buwas yang juga merupakan mantan Kepala Badan Narkotika Nasional (BNN) tersebut mengungkapkan kesalahan pada impor beras tahun 2018 dikarenakan rata-rata jenisnya merupakan jenis beras pera yang tidak sesuai dengan selera masyarakat Indonesia yang menyebabkan sulitnya penyaluran beras tersebut. Bulog menyebut pihaknya perlu mencampur beras impor tersebut dengan beras produksi dalam negeri agar bisa disalurkan ke masyarakat.

Pada Maret 2020, lanjut Buwas, beras impor tahun 2018 masih tersisa sekitar 900 ribu ton. Beras tersebut kemudian digunakan untuk penyaluran bantuan sosial dari Kementerian Sosial dan bantuan langsung dari Presiden kepada masyarakat dalam menanggulangi dampak ekonomi akibat pandemi.

Namun beras tersebut hanya tersalurkan sekitar 450 ribu ton dari alokai sebanyak 900 ribu ton. Sisanya, hingga kini sebanyak 275.811 ton beras impor tahun 2018 masih tersimpan di gudang Bulog dengan 106.642 ton di antaranya sudah mengalami turun mutu.

Rencananya, kata Buwas, beras sisa impor tahun 2018 tersebut akan diolah menjadi tepung yang akan ditangani oleh Kementerian Perdagangan dan Kementerian Perindustrian. Namun menurutnya, Bulog sudah mendapatkan penugasan impor beras 1 juta ton kendati sisa impor beras tahun 2018 belum diselesaikan.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini