SuaraBali.id - Heboh Sulinggih berbuat asusila, Sabha Pandita PHDI Gianyar imbau Sulinggih Bali tidak menggunakan media sosial. Dengan begitu tidak ada jejak digital yang mencoreng citra seorang Sulinggih.
Hal ini diungkapkan Ketua PHDI Gianyar, I Wayan Ardana, Senin (15/3/2021).
Sebelumnya Kasus dugaan asusila yang menjerat seorang oknum Sulinggih di Campuhan, Tampaksiring, Gianyar, I Wayan M masih jadi perbincangan. Bila oknum tersebut terbukti melakukan pelecehan seksual seperti yang dituduhkan, maka gelarnya sebagai Sulinggih bisa dicopot.
"Dengan kasus muncul inilah, apa yang bisa dilakukan untuk mencegah. Beliau inisiatif agar Sulinggih menghindari medsos," jelasnya.
Baca Juga:Djoko Tjandra: Pinangki Janji Tak Ada Eksekusi di Indonesia
menurut dia, medsos saat ini telah menjadi godaan duniawi. Sedangkan persyaratan utama menjadi orang suci yang harus lepas dari unsur keduniawian.
Namun demikian, kesepakatan ini hanya sekedar dalam bentuk imbauan.
"Mudah-mudahan itu diikuti karena masih bentuknya imbauan," jelasnya.
Sebab tak dapat dipungkiri pula, lanjutnya, medsos mengandung beragam informasi keduniawian. Sehingga bertolak dari persyaratan utama menjadi orang suci yang harus lepas dari unsur keduniawian.
"Harus lepas keduniawian. Di medsos kan ada semua. Yang tidak bisa kita batasi, namun bisa dengan membatasi diri. Masak Sulinggih hiburannya joged," terangnya.
Baca Juga:Kantong Parkir untuk Antrean Truk di Pelabuhan ASDP Ketapang
Sepengetahuan Ardana, sebelum mencuat kasus terkait Sulinggih memang masih ada sejumlah Sulinggih di Gianyar yang aktif di media sosial.
"Sebelumnya, lihat sedikit sih masih ada," ujarnya. Nah, dengan Sabha Pandita Gianyar sepakat mengimbau tidak bermedsos ini diharapkan bisa diimplementasikan secara maksimal.